Wanita Meninggal di Musala Terminal Kalideres Akibat Kehabisan Darah Pasca Melahirkan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kejadian tragis terjadi di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, saat jasad wanita berusia 38 tahun dan bayi laki-lakinya ditemukan di dalam musala. Menurut informasi yang diketahui, korban diperkirakan meninggal akibat pendarahan yang terjadi saat proses persalinan.

“Korban kemungkinan gagal karena kehilangan banyak darah selama proses melahirkan. Kini, jenazah korban telah dipindahkan ke Rumah Sakit Polri untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut,” jelas AKBP Reonald Simanjuntak, Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Metro Jaya, kepada media pada hari Minggu (12/10/2025).

Dua tubuh tersebut ditemukan pada siang hari Kamis (9/10). Saat hendak memasuki musala, seorang saksi menemukan korban tergeletak dengan darah mengepul dari bagian kaki.

“Seseorang masuk ke musala dan melihat korban berbaring dengan darah melingkar di sekitar kakinya,” terang saksi.

Penjaga toilet yang keberadaan di tempat kejadian mengaku pernah menawarkan bantuan untuk membawa korban ke bidan atau rumah sakit, namun usaha tersebut ditolak. Korban terlihat memasuki toilet sekitar pukul 11.00 WIB dan keluar setelah satu jam. Saat keluar, ia mendorong keranjang sampah yang sudah terlihat berdarah dan meletakkannya di dekat musala.

“Dia menggerakkan tong sampah dari toilet dan meletakkannya di samping musala. Tong sampah itu penuh darah. Setelah itu, dia kembali masuk ke musala, dan saya melihatnya sudah tak sadarkan diri. Darah berderaman di kaki,” cerita saksi saat ditemui di lokasi, Sabtu (11/10).

Saksi juga mengungkapkan bahwa korban sempat meminta teh hangat sebelum melakukan persalinan. Pada saat itu, kondisi korban terlihat sehat.

“Dia meminta teh panas dari saya. Terlihat sehat sebelum melahirkan,” kata saksi tersebut.

Meskipun ditawarkan bantuan untuk diantar ke bidan atau fasilitas kesehatan terdekat, korban tetap menolak. Hadirnya polisi ke lokasi baru menjelaskan kondisi yang aktual. Bayi korban baru ditemukan setelah petugas mengecek isi keranjang sampah di depan musala.

“Mereka mencari bayi korban di sekeliling, baru menyadari adanya di dalam tong sampah di depan musala. Bayi langsung dibawa ke rumah sakit. Menurut informasi, bayi tersebut telah dikubur,” papar saksi.

Diketahui, korban merupakan tukang pijat dan sering bermalam di sekitar terminal tersebut. Ia bukan warga setempat, dan kebiasaan tidurnya di area musala atau bagian bawah mobil di terminal.

“Iya, dia tukang pijat, memberikan pijatan kepada orang lain. Biasanya bermalam di sini, tidur di sini. Tapi aslinya bukan orang dari sekitar ini,” pungkas saksi.

Studi kasus terkait tragedi ini menarik perhatian untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya akses kesehatan ibu dan bayi. Data menunjukan bahwa kematian ibu saat persalinan masih menjadi masalah serius di beberapa daerah, terutama bagi mereka yang tidak memiliki akses layanan medis yang memadai. Menurut Lembaga Kesehatan Dunia (WHO), setiap hari ada ribuan ibu dan bayi yang meninggal akibat komplikasi persalinan yang dapat dicegah dengan perawatan medis yang tepat.

Kasus ini juga mengingatkan kita tentang peran penting sosial dalam menolong sesama. Meskipun korban menolak bantuan, situasi ini menunjukkan betapa pentingnya pengawasan dan intervensi dari sekitar. Kejadian seperti ini harus menjadi ajaran untuk semua, khususnya bagi mereka yang hidup di lingkungan yang kurang memadai, untuk selalu memanfaatkan layanan kesehatan yang tersedia.

Tragedi ini juga mengajarkan kita bahwa setiap nyawa berharga dan layanan kesehatan harus diakses oleh semua orang, tanpa pengecualian. Mari kita menjadi bagian dari solusi dengan menyebarkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan ibu dan bayi, serta memastikan bahwa semua orang memiliki akses yang adil terhadap perawatan medis yang dibutuhkan.

Kejadian ini membuktikan betapa pentingnya empati dan kegigihan dalam membantu sesama. Di tengah kemajuan zaman, masih ada banyak orang yang membutuhkan bantuan dan perhatian. Mari kita berkomitmen untuk menjadi lebih peduli dan siap bertindak ketika melihat seseorang membutuhkan bantuan. Dengan begitu, kasus seperti ini dapat dicegah dan setiap nyawa dijamin terlindungi.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan