Terapis yang Tewas di Jaksel Ternyata Tidak dalam Kondisi Hamil

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Polisi terus menyelidiki kasus kematian seorang terapis wanita berinisial RTA (14 tahun) yang ditemukan tewas di area kosong di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Hasil autopsi menunjukkan bahwa korban tidak dalam keadaan hamil, baik saat kematian maupun sebelumnya.

AKP Citra Ayu, Kanit PPA Polres Metro Jakarta Selatan, mengungkapkan bahwa penyelidikan masih berlangsung dan hasil autopsi dari rumah sakit sedang ditunggu untuk menentukan penyebab pasti kematian. Jenazah korban ditemukan pada pukul 05.00 WIB, Kamis (2/10), setelah saksi mendengar teriakan wanita sebelum kejadian.

Keluarga korban telah melaporkan dugaan eksploitasi terhadap RTA, dan polisi telah menerima laporan tersebut serta sedang menyelidiki kasus ini. Sementara itu, investigasi juga mengungkap gerak-gerik korban sebelum kematiannya.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Ardian Satrio Utomo, menjelaskan bahwa korban terlihat berusaha menghindari kamera pemantauan CCTV saat bertingkah mondar-mandir di sekitar kamar mandi spa. Tidak ada orang lain yang tertangkap kamera pada saat itu, namun korban tampaknya sadar akan keberadaan CCTV dan berusaha menghindarinya.

Diduga, korban hendak kabur dari spa sebelum kejadian. Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk memastikan apakah ada pihak lain yang terlibat. Saat ini, tim juga mendalami apakah korban melompat atau terjatuh dari atap mes hingga terjatuh ke gedung sebelah.

Berkas peristiwa ini masih dalam penyelidikan, dengan harapan hasil autopsi dapat memberikan petunjuk lebih lanjut. Penyelidikan juga akan memastikan apakah ada unsur kriminal lain yang perlu diteliti lebih dalam.

Kasus ini mengingatkan pada banyaknya kasus eksploitasi dan kejahatan terhadap anak yang terjadi di berbagai daerah. Kejadian seperti ini menegaskan pentingnya pengawasan dan perlindungan yang lebih kuat terhadap remaja, baik dari keluarga maupun pihak berwajib lainnya.

Dalam menghadapi kasus seperti ini, penting untuk menghubungkan kembali dengan nilai-nilai kemanusiaan dasar. Setiap individu, terutama anak-anak, berhak hidup dalam lingkungan yang aman dan bebas dari eksploitasi. Jaga mata dan tangannya untuk melindungi mereka yang rentan, serta tidak ragu-ragu melapor jika merasa terjebak dalam situasi yang berbahaya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan