Pengembangan Ekstensif Mangrove oleh Paragonian 2025 Meliputi Penanaman 3.500 Pohon di Desa Tanjung Burung

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Paragon terus memperkuat komitmennya dalam memelihara lingkungan melalui program Paragonian Bergerak 2025. Dalam rangka kegiatan tersebut, perusahaan berhasil menanam 3.500 bibit mangrove di pesisir Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang. Inisiatif ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang fokus pada perlindungan ekosistem pesisir.

Dita Cendanasari, Human Resources PT Paragon Technology and Innovation, menjelaskan bahwa kegiatan menanam mangrove ini sudah menjadi tradisi ketiga tahun berturut-turut. Program ini merupakan bagian dari visi perusahaan dalam memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam sekitar. “Paragon yang bergerak ini merupakan bagian dari perjalanan panjang Paragon dalam menghadirkan nilai kebermanfaatan bagi masyarakat dan lingkungan. Paragon punya purpose yaitu kebermanfaatan. kita bermanfaat dulu baru tumbuh. Itu yang selalu dikatakan founder kami,” ujar Dita, Sabtu (11/10/2025).

Menurut Dita, kegiatan ini bukan hanya sekedar simbolis, tetapi menunjukkan komitmen nyata untuk melestarikan lingkungan. “Harapannya, akan ada ratusan kegiatan lainnya yang melibatkan belasan ribu Paragonian untuk bergerak bersama memberikan manfaat bagi masyarakat dan alam sekitar,” tambahnya.

Peserta program ini harus berperjalanan kurang lebih 30 menit dengan menggunakan perahu dari dermaga menuju lokasi penanaman. Dalam perjalanan, mereka menyaksikan keindahan hutan mangrove dan aktivitas nelayan lokal yang menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.

Selain menanam mangrove, program ini juga melibatkan Sekolah Relawan sebagai mitra. Selain kegiatan penanaman, acara tersebut juga menyuguhkan berbagai aktivitas relawan lingkungan, sesi mentor inspiratif, dan permainan kolaboratif yang memperkuat semangat kerja sama dan cinta lingkungan.

Muhammad Guntur, Ketua Komunitas Mangrove Tabur (Tanjung Burung), mengungkapkan bahwa pesisir Tangerang masih menghadapi masalah serius terkait sampah. Menurutnya, kepedulian terhadap mangrove tidak cukup dengan hanya menanam pohon. “Peduli mangrove itu tidak selalu menanam. Yang paling kami takuti di muara Cisadane adalah perilaku yang tidak ramah lingkungan, salah satunya buang sampah sembarangan. Kalau orang peduli mangrove tapi masih buang sampah sembarangan, ada yang perlu diulik lagi,” ujar Guntur.

Ia menjelaskan bahwa sampah yang menumpuk di pesisir memaksa komunitas untuk membangun pagar pelindung di sekitar area mangrove. “Gara-gara sampah itu, mangrove aja harus dipagar. Jadi pagar ini untuk menahan sampah agar tidak menumpuk di area tanam,” kata Guntur.

Melalui aksi ini, Paragon berharap semua karyawannya dapat menyebarkan semangat positif dengan melakukan langkah-langkah sederhana untuk menjaga bumi. “Kami ingin setiap Paragonian merasakan bahwa kebaikan bisa dimulai dari hal sederhana, seperti menanam pohon untuk masa depan yang lebih baik,” kata Dita.

Inisiatif menanam mangrove di Tanjung Burung menjadi contoh bagus tentang bagaimana perusahaan dan masyarakat dapat bekerja sama dalam melestarikan lingkungan. Dengan demi menciptakan kebersamaan yang lebih harmonis, setiap upaya kecil bisa memiliki dampak besar bagi generasi mendatang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan