Kementrian Perhubungan Membuka Pintu Besar 24 Jam untuk Masukan Warga

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kementerian Transmigrasi (Kementrans) merencanakan untuk membuka galangan komunikasi melalui siaran langsung media sosial selama 24 jam. Ini dilakukan sebagai bagian dari peringatan satu tahun berlangsungnya Kabinet Merah Putih di bawah Presiden Prabowo Subianto, yang dimulai pada 21 Oktober 2024. Acara tersebut akan berlangsung dalam rangka Open House Kementerian Transmigrasi pada tanggal 18-19 Oktober 2025. Selama acara ini, Menteri, Wakil Menteri, Sekretaris Jenderal, dan Direktur Jenderal akan bergilir untuk menangani aspirasi masyarakat.

“Sepertimana yang kita rencanakan, Open House akan berlangsung selama 24 jam. Kami siap menerima masukan, kritik, saran, keluhan, cerita, atau komplain seputar transmigrasi melalui saluran online dan offline. Acara ini akan dimulai pada Sabtu, 18 Oktober, pukul 8 pagi, hingga Minggu, 19 Oktober, pukul 8 pagi, insya Allah,” ujar Menteri Transmigrasi M. Iftitah Sulaiman Suryanagara dalam keterangan tertulis Minggu (12/10/2025).

Selama acara tersebut, Kementerian Transmigrasi juga akan menampilkan produk unggulan dari kawasan transmigrasi, termasuk kopi dan cokelat. “Kopi-kopi dari berbagai kawasan transmigrasi akan disajikan, bersama dengan barista-handal. Cokelat pun akan disiapkan. Saya telah menghubungi beberapa Kepala Dinas Transmigrasi untuk mengirimkan logistik ke acara ini, sehingga peserta bisa langsung merasakan. Bahkan kopi Toraja juga akan hadir,” tambah Iftitah.

Acara serupa juga akan diadakan oleh Balai-balai Pelatihan Transmigrasi di Pekanbaru, Yogyakarta, Denpasar, dan Banjarmasin. Setelah Open House, Iftitah mengimbau seluruh jajaran Eselon I di pusat maupun daerah untuk tetap membuka saluran aspirasi selama 7 hari berturut-turut setiap hari selama 30 menit. “Ini menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Transmigrasi sedang mengalami transformasi dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo,” tutupnya.

Inisiatif ini menunjukkan komitmen Kementerian Transmigrasi dalam meningkatkan interaksi dengan masyarakat. Melalui pembukaan saluran komunikasi yang terbuka, pihak berwenang berharap dapat mendapatkan masukan langsung untuk mengatasi berbagai isu yang berkaitan dengan transmigrasi. Dengan demikian, masyarakat diharapkan lebih terlibat aktif dalam proses perubahan yang sedang berlangsung.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan