ISEF 2025 Membuktikan Transaksi Melebihi Rp 2,63 Triliun

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Bank Sentral Republik Indonesia (BI) telah merilis kinerja transaksi selama pelaksanaan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang berlangsung di Jiexpo Kemayoran, Jakarta, periode 8-12 Oktober 2025. Acara ini berfungsi sebagai platform penting bagi perkembangan ekonomi yang sesuai dengan syariat, baik dalam skala domestik maupun global.

Menurut pernyataan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, nilai transaksi pada ISEF tahun ini meningkat signifikan, tepatnya sebesar 50% dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai angka Rp 2,63 triliun. Angka ini mencakup komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp 2,48 triliun, serta komitmen dan realisasi perdagangan senilai Rp 143,25 miliar.

Dalam aspek perdagangan, Destry menegaskan bahwa sektor pakaian dan makanan-minuman halal menjadi kontributor utama. Dia juga menyoroti bahwa transaksi tidak terbatas pada lokasi utama ISEF, melainkan juga terjadi melalui business matching di berbagai kota. Selain itu, tercatat pula omzet penjualan sebesar Rp 8,73 miliar sepanjang acara berlangsung di Jiexpo Kemayoran.

“Transaksi tidak hanya terjadi di sini, namun juga melalui business matching dengan pembeli dari luar negeri atau bahkan pembeli dari kota lain di Indonesia. Ada Rp 143 miliar dari transaksi tersebut, dan Rp 8,7 miliar berasal dari omzet penjualan langsung,” ucap Destry dalam acara penutupan ISEF, Minggu (12/10/2025).

Sebagaimana dikutip, total transaksi bisnis yang dihasilkan dalam acara ISEF dan kegiatan “road to ISEF” mencapai Rp 3,13 triliun, dengan potensi naik lebih tinggi karena data tersebut hanya dihimpun hingga Sabtu malam (11/10/2025). Dia menambahkan bahwa angka tersebut sudah melebihi 50% dari nilai transaksi di acara tahun sebelumnya, yang mencapai Rp 2 triliun. “Angka ini masih posisi tadi malam, belum termasuk hari ini. Biasanya hari ini pelaku usaha memberikan harga khusus,” katanya.

Destry mengungkap harapannya bahwa ISEF periode berikutnya dapat mencatat prestasi yang lebih baik. Menurutnya, meskipun ada anggapan ekonomi lesu, faktanya pembiayaan dan penjualan tetap kuat. “Meskipun ada yang mengatakan ekonomi lesu, pero faktanya pembiayaan tetap solid, alhamdulillah, penjualan juga tetap lancar. Ini menunjukkan bahwa ada segmen konsumen yang masih melakukan pengeluaran,” jelasnya.

ISEF 2025 melibatkan 34 mitra dari kementerian dan lembaga, lebih dari 30 mitra internasional, dan lebih dari 700 pelaku usaha dan industri yang mengikuti syariat. Selama pelaksanaan acara ini, total pengunjung yang hadir mencapai 444.958 orang.

Sektor ekonomi syariah terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama dalam konteks perdagangan dan pembiayaan. Data ini memastikan bahwa meskipun ada tantangan ekonomi global, ada segmen pasar yang tetap aktif dan berinovasi. Kebangkitan pasar halal, baik dalam produk makanan hingga mode, menunjukkan potensi besar bagi industri syariah di masa depan. Dengan dukungan dari berbagai pihak, ISEF 2025 berhasil menjadi wadah yang efektif dalam mempromosikan dan mengembangkan ekonomi yang berlandaskan syariat, bukti bahwa sector ini memiliki masa depan yang cerah.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan