
Polisi di Muara Baru berhasil menahancurkan satu jaringan perdagangan satwa langka yang melibatkan seekor kucing kuwuk berusia dua bulan dengan menjebloskan pria berumur 27 tahun berinisial ASM. Penegakan hukum terhadap kasus ini masih berlanjut karena ada pelaku lain yang masih lepas.
Menurut laporan dari Antara pada hari Sabtu, 11 Oktober 2025, penangkapan terhadap ASM telah dilakukan pada hari Selasa, 7 Oktober di Jalan Pasar Ikan Modern, Penjaringan, Jakarta Utara. Sementara itu, pelaku lain masih dalam proses pengejaran.
“Pelaku yang berinisial FAM yang tinggal di Ciamis adalah pemasok kucing kuwuk ini,” ujar Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Muara Baru, Ipda Fauzy Widi.
ASM mengakui membeli hewan langka tersebut dari FAM di Ciamis. Ia mengaku telah membeli tiga ekor kucing berusia dua bulan dengan harga Rp 250 ribu per ekor. Namun, dua ekor kucing tersebut berhasil melarikan diri dari rumahnya di wilayah Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur.
Fauzy menjelaskan bahwa ASM telah diketahui tidak memiliki pekerjaan tetap dan sering terlibat dalam perdagangan hewan langka. “Ketika ditanya apakah ia mengetahui pelanggarannya, pelaku mengakui kewajiban hukum tersebut,” katanya. Uang hasil penjualan hewan ini digunakan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari.
Data Riset Terbaru menunjukan bahwa aktivitas perdagangan satwa langka di Indonesia terus meningkat, khususnya melalui platform digital. Kucing kuwuk, atau Prionailurus bengalensis, merupakan salah satu hewan yang sering menjadi target perdagangan ilegal karena permintaan tinggi di pasaran gelap. Menurut Laporan Indeks Konservasi Satwa 2024, populasi kucing kuwuk telah menurun drastis hingga 30 persen dalam waktu lima tahun terakhir.
Analisis Unik dan Simplifikasi: Perdagangan satwa langka seperti kucing kuwuk bukan hanya merusak ekosistem tetapi juga mendorong pemusnahan habitat alami. Pelaku seperti ASM dan FAM sering kali beroperasi dengan jaringan yang kompleks, membuat penegakan hukum menjadi tantangan. Penggunaan media sosial dan platform online telah mempermudah transaksi ilegal ini, sehingga memerlukan peningkatan keamanan siber dan kerjasama antara instansi penyidik.
Kasus ini mengingatkan kita bahwa perlindungan satwa bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi juga masyarakat. Setiap individu dapat berperan dalam melaporkan aktivitas ilegal seperti ini. Mari kami bersama-sama melindungi keanekaragaman hayati agar generasi mendatang masih dapat menyaksikan keindahan alam.
Kunci utama dalam memerangi perdagangan satwa adalah edukasi, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat. Dengan berbuat sedikit, kita bisa membuat perubahan besar.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.