Peningkatan Kuota Program 3 Juta Rumah Ditambah 5.000 Unit di Sumatera Utara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Masyarakat Sumatera Utara (Sumut) mendapat kabar menarik. Pemerintah pusat menambahkan 5.000 unit rumah baru untuk provinsi tersebut dalam Program Tiga Juta Rumah tahun ini. Dengan tambahan ini, kuota Sumut naik dari 15.000 menjadi 20.000 unit. Keputusan tersebut disetujui oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait setelah Gubernur Sumut Muhammad Bobby Afif Nasution mengajukan permohonan peningkatan kuota.

Mengetahui keterbatasan waktu, Maruarar memutuskan untuk memberikan tambahan kuota tidak menunggu hingga tahun depan. Ia menekankan kolaborasi antarlembaga agar proyek dapat selesai tepat waktu. “Tidak ada yang bisa bekerja sendiri. Ini tinggal tiga bulan lagi, jadi harus kompak,” ujarnya. Ia juga meminta bantuan dari Gubernur Sumut untuk memudahkan perizinan dan bank untuk memfasilitasi pendanaan.

Maruarar menyoroti bahwa Program Tiga Juta Rumah tidak hanya tentang hunian, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi melalui pembangunan perumahan yang membutuhkan material, kontraktor, developer, dan dukungan finansial. Bank BRI, misalnya, telah memberikan fasilitas kredit yang lebih mudah bagi UMKM di bidang konstruksi.

Pengumuman tersebut disampaikan selama Sosialisasi Kredit Program Perumahan di Regale International Convention Centre, Medan. Gubernur Sumut Bobby Nasution menhankan dukungan dari pemerintah pusat. “Kita sangat berterima kasih kepada Pak Menteri yang langsung menambah kuota 5.000 unit tahun ini. Developer, kontraktor, hingga pemasok bahan bangunan semua menyatakan siap,” katanya.

Bobby juga menggariskan kesenjangan hunian di Sumut, dengan backlog mencapai 938.217 rumah tangga. Ia meminta upaya lebih untuk memastikan masyarakat segera memiliki rumah yang layak. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa program ini memberikan dampak dua kali lipat bagi perekonomian nasional, berkontribusi sekitar 2% pertumbuhan ekonomi.

Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI, CEO BRI Group, pejabat daerah, pengembang perumahan, kontraktor, dan pelaku UMKM sektor konstruksi.

Pembangunan rumah yang berkelanjutan bukan hanya tentang menampung penduduk tetapi juga merangsang pengembangan ekonomi lokal. Dengan kolaborasi yang kuat dan dukungan dari berbagai pihak, Sumut memiliki peluang besar untuk mengatasi krisis hunian secara efektif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan