
Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang terjadi di Filipina pada Jumat pagi telah meninggalkan dampak hingga ke wilayah pesisir Indonesia. Beberapa daerah di sepanjang pantai Indonesia melaporkan adanya tsunami kecil sebagai akibat dari peristiwa gempa tersebut.
Menurut laporan Thecuy.com, gempa yang terasa di laut Filipina pada 10 Oktober pukul 10.00 waktu setempat sempat mengalami perubahan magnitudo dari 7,6 menjadi 7,4. Gempa ini terjadi sekitar 20 kilometer dari kota Manay, wilayah Mindanao. Tak lama setelahnya, gempa susulan berkekuatan 6,7 juga mengguncang daerah yang sama.
Kedua gempa susulan ini terjadi 11 hari setelah gempa berkekuatan 6,9 yang telah menewaskan 75 orang dan melukai lebih dari 1.200 orang di Provinsi Cebu, Filipina. Petugas penyelamat di Kota Pantukan, Kent Simeon, mengungkapkan bahwa tiga penambang tewas saat terowongan emas mereka runtuh akibat gempa yang lebih besar. Selain itu, satu korban lainnya tewas di Kota Mati karena tertimpa tembok runtuh, sementara dua korban lainnya menderita serangan jantung fatal. Sementara itu, satu orang lainnya tewas di Kota Davao akibat tertimpa reruntuhan bangunan.
Di Indonesia, peringatan tsunami juga terbit setelah gempa besar tersebut. Namun, pada siang hari 10 Oktober, peringatan itu telah dibatalkan. Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menyatakan bahwa peringatan tsunami telah berakhir pada pukul 13.25 WIB. Ia menjelaskan bahwa gempa di Filipina memiliki mekanisme pergerakan naik, yang menyebabkan risiko tsunami di beberapa wilayah Indonesia. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa ini berpotensi menimbulkan tsunami di Kepulauan Talaud, Kota-Bitung, Minahasa Utara bagian selatan, Minahasa bagian selatan, dan Supiori.
BMKG juga melaporkan adanya tsunami minor di delapan wilayah Indonesia sebagai akibat dari gempa di Filipina. Berikut adalah tempat-tempat yang terdampak dan tingginya gelombang tsunami minor:
- Essang, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 17 cm pada pukul 09.08 WIB.
- Beo, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 5 cm pada pukul 09:12 WIB.
- Ganalo, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 5 cm pada pukul 09:09 WIB.
- Melonguane, Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara – 11 cm pada pukul 09:06 WIB.
- Sangihe, Sulawesi Utara – 16 cm pada pukul 09:29 WIB.
- Morotai, Maluku Utara – 10 cm pada pukul 09:46 WIB.
- Halmahera Barat, Maluku Utara – 5 cm pada pukul 09:42 WIB.
- Biak, Papua – 0,13 m pada pukul 11:10 WIB.
Selain itu, BMKG juga mencatat gempa berkekuatan 5,1 di Sulawesi Utara, dengan pusat gempa di Melonguane pada kedalaman 10 km.
Peristiwa bencana ini mengingatkan kita betapa pentingnya kesadaran dan persiapan terhadap risiko alam yang selalu ada. Selalu ingat, siapapun kita, kerajaan alam selalu dapat menguji ketabahan kita. Mari terus meningkatkan kesadaran dan persiapan untuk menghadapi berbagai potensi bencana.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.