Apple sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi tim dan teknologi dari sebuah perusahaan pemula yang bergerak di bidang kecerdasan buatan bernama Prompt AI. Berdasarkan laporan dari CNBC, langkah ini hampir selesai dengan pelaksanaan rapat umum oleh startup tersebut untuk membahas rincian perjanjian tersebut.
Pimpinan Prompt AI menggelar rapat pada hari Kamis untuk mengekspos kepada seluruh karyawan mengenai transaksi yang sedang berlangsung dengan Apple. Dalam sesi tersebut, dijelaskan bahwa para pegawai yang tidak bergabung dengan Apple akan menerima gaji yang lebih rendah dan diharapkan untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain. Sementara investor akan mendapatkan compensasi tertentu meskipun tidak mendapatkan seluruh investasi yang mereka berikan.
Tim manajemen Prompt AI juga meminta semua karyawan untuk tidak menyebut nama Apple dalam komunikasi dengan pihak ketiga sampai ada pengumuman resmi. Hal ini menunjukkan Apple serius dalam menjaga kerahasiaan transaksi sebelum mengumumkan secara resmi.
Aplikasi utama Prompt AI, yang bernama Seemory, menjadi poin utama dalam kesepakatan akuisisi ini. Program ini memanfaatkan kecerdasan buatan untuk mengaktifkan kamera keamanan dalam mendeteksi manusia, hewan, dan objek tertentu di sekitar rumah. Sistem ini juga mampu mengirimkan pemberitahuan dan deskripsi teks tentang aktivitas aneh serta menjawab pertanyaan mengenai kejadian di depan kamera.
Mengambil bakat dan teknologi tanpa mengakuisisi perusahaan secara penuh bukanlah hal baru di industri teknologi, tetapi pendekatan ini semakin populer dalam bidang kecerdasan buatan selama beberapa tahun terakhir. Fenomena ini dikenal sebagai “acquihire” dan sering digunakan oleh perusahaan besar untuk menghindari pemantauan yang ketat dari pihak regulator seperti FTC.
Microsoft adalah salah satu perusahaan yang aktif menerapkan strategi ini pada tahun lalu dengan membayar sekitar $650 juta untuk melisensikan teknologi dari Inflection AI dan merekrut sebagian besar staf, termasuk salah satu pendirinya, Mustafa Suleyman. Google juga mengikuti jejak ini melalui kesepakatan akuisisi dengan Character.AI pada 2024 dan kemudian dengan Windsurf pada tahun ini.
Meta tidak ketinggalan dengan berinvestasi pada Scale AI dan merekrut CEO-nya, Alexandr Wang, bersama dengan anggota kunci timnya. Amazon pun sama melakukan hal serupa dengan Adept, menunjukkan tren yang konsisten di antara para raksasa teknologi.
Aplikasi Seemory akan segera dihentikan operasinya. Pengguna akan diberitahu bahwa data mereka akan dihapus dan privasi akan dilindungi selama proses penutupan layanan. Keputusan ini menunjukkan bahwa Apple lebih tertarik pada teknologi dan tim di balik produk daripada melanjutkan operasi bisnisnya sendiri.
Prompt AI diketahui mengalami kesulitan dalam membangun model bisnis yang dapat bertahan sebelum akhirnya disasarkan oleh Apple. Menariknya, perusahaan ini juga mendapatkan tawaran dari xAI dan Neuralink, kedua perusahaan yang dikelola oleh Elon Musk. Namun, Apple terlihat sebagai pilihan utama untuk kesepakatan akuisisi ini.
Meskipun nilai transaksi tidak diungkapkan secara detail, pola akuisisi serupa di industri memberikan gambaran tentang jumlah investasi yang mungkin terlibat. Contohnya, Qualcomm yang mengakuisisi perusahaan pemula yang didirikan oleh mantan insinyur Apple dengan nilai senilai Rp19,7 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa nilai strategis teknologi kecerdasan buatan bisa mencapai angka yang sangat besar.
Perkembangan ini juga mengingatkan pada perusahaan milik bekas desainer Apple yang diakuisisi oleh OpenAI, yang menunjukkan siklus talenta dan teknologi yang terus berputar di antara raksasa teknologi. Persaingan untuk mendapatkan talenta kecerdasan buatan terbaik semakin ketat, dengan setiap perusahaan berusaha untuk mengukuhkan posisi mereka dalam era teknologi canggih ini.
Apple memiliki sejarah panjang dalam mengakuisisi perusahaan dan teknologi yang strategis. Seperti yang terlihat dalam persaingan dengan Google yang mengakuisisi perusahaan pemula MicroLED untuk kacamata AR, akuisisi teknologi visi komputer menjadi bidang yang sangat kompetitif.
Transaksi akuisisi Prompt AI oleh Apple diperkirakan akan segera terungkap dengan rincian perjanjiannya. Dunia teknologi menunggu untuk melihat bagaimana Apple akan mengintegrasikan teknologi visi komputer ini ke dalam ekosistem produk mereka, terutama dalam pengembangan perangkat yang lebih cerdas dan kontekstual.
Data riset terbaru menunjukkan bahwa industri kecerdasan buatan terus berkembang dengan cepat, dengan perusahaan teknologi besar berusaha untuk mengakuisisi talenta dan teknologi terkemuka untuk tetap relevan di pasar global. Analisis unik dan simplifikasi: Perkembangan ini mengindikasikan bahwa Apple tidak hanya ingin memimpin dalam perangkat keras, tetapi juga dalam pengembangan kecerdasan buatan yang dapat mengintegrasi dengan perangkat mereka untuk memberikan pengalaman pengguna yang lebih personal dan cerdas.
Kesimpulan: Dunia kecerdasan buatan sedang mengalami revolusi, dan Apple sengaja mengukuhkan posisi mereka dalam persaingan ini. Dengan akuisisi seperti ini, perpaduan antara teknologi dan talenta dari Prompt AI bisa menjadi langkah strategis yang memungkinkan Apple untuk mendominasi pasar kecerdasan buatan masa depan. Inilah saatnya untuk menatap ke depan dan menikmati perjalanan revolusi teknologi yang terus berkembang.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.