Perayaan HUT Kota Tasikmalaya Wajib Berkesan Meskipun Dana Terbatas

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Para pejabat kecamatan di Tasikmalaya diharapkan menggunakan strategi kreatif dalam merayakan ulang tahun kota ke-24, karena pemerintah kota tidak menyediakan dana khusus untuk perayaan wilayah. Beberapa camat, yang tidak ingin disebutkan secara spesifik, mengakui bahwa anggaran yang tersedia untuk kegiatan HUT sangat terbatas.

Seorang camat menjelaskan bahwa anggaran yang tersedia di DPA kurang dari lima juta, yang sudah habis digunakan untuk keperluan persiapan seperti rapat, pembuatan spanduk, dan kebutuhan lainnya. Di beberapa daerah, perayaan tetap dilaksanakan dengan biaya yang terbatas, meskipun dengan skala yang sederhana.

Satu kecamatan mengalokasikan sekitar empat juta rupiah untuk berbagai kegiatan, termasuk bazar gerobak baso, pembayaran penceramah, instruktur senam, konsumsi rapat, pembuatan ornamen bambu, dan jasa keamanan. Sebuah pejabat kecamatan lainnya menambahkan bahwa mereka menyesuaikan anggaran dengan kondisi yang ada, dengan prioritas pada kegiatan bersama warga tanpa melampaui batas.

Ada pula kecamatan yang menyediakan anggaran sekitar sepuluh juta rupiah dari APBD daerah untuk menutup semua kebutuhan acara. Salah satu camat menjelaskan bahwa tanpa bantuan dana dari kota, mereka harus mengandalkan anggaran sendiri.

Kegiatan di setiap kecamatan berjalan dengan pola serupa, mulai dari kegiatan pagi seperti senam dan gerak jalan hingga hiburan rakyat, diikuti acara tingkat kota. Meskipun tanpa dukungan dana yang besar, upaya dilakukan untuk menjaga semangat masyarakat tetap tinggi.

Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, telah menegaskan bahwa format perayaan tahun ini sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Dalam rapat koordinasi virtual pada 2 September 2025, Mendagri meminta kepala daerah untuk menunda kegiatan seremonial yang berlebihan, termasuk konser musik atau pesta besar, demi mengendalikan inflasi dan keamanan daerah. Sebagai gantinya, diusulkan untuk mengisi perayaan dengan kegiatan yang lebih bermakna seperti doa bersama atau santunan anak yatim. Wali Kota pun menyambut arahan tersebut dan meminta kecamatan untuk berinovasi agar perayaan tetap semarak meskipun sederhana.

Dalam konteks ini, perayaan HUT kota Tasikmalaya menjadi contoh bagaimana inovasi dan kerjasama masyarakat dapat melampaui batasan anggaran terbatas. Dengan memfokuskan pada kegiatan yang bersifat bermakna dan berdampak positif, kota ini menunjukkan bahwa perayaan yang sederhana dapat tetap menyatukan warga dan memberikan dampak positif pada masyarakat. Hal ini juga menekankan pentingnya adaptasi dan kreativitas dalam menghadapi tantangan, baik dalam konteks perayaan maupun pengelolaan sumber daya. Bagi warga, perayaan ini menjadi bukti bahwa semangat gotong-royong dan semangat togetherness bisa mengatasi segala rintangan, bahkan dalam kondisi sumber daya yang terbatas.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan