Jakarta — Fenomena peningkatan kasus flu dan batuk telah menjadi isu yang marak di berbagai wilayah. Banyak masyarakat mengalami gejala seperti demam, nyeri tenggorokan, dan batuk berdahak yang sulit semenjak hilang. Menurut dr Inggrid Tania, yang menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), faktor utama yang mendorong perkembangan virus ini adalah variasi cuaca yang ekstrem.
“Virus influenza cenderung berkembang dengan lebih cepat di kondisi suhu udara yang turun dan tingkat kelembapan yang tinggi,” terang dr Inggrid dalam wawancara dengan Thecuy.com, Rabu (8/10/2025). “Hal ini juga menjelaskan mengapa kasus flu sering meningkat saat musim hujan atau saat terjadi pergantian musim.”
Saat cuaca berubah dengan cepat dari terik pada siang hari hingga hujan lebat pada malam hari, tubuh butuh waktu untuk beradaptasi. Perubahan ini dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh, membuatnya lebih rentan terhadap infeksi.
Dr Inggrid juga menekankan pentingnya menggunakan ramuan herbal untuk menunjang kekuatan tubuh, terutama dalam situasi musim penyakit seperti kini. “Herbal dapat menjadi pendukung alami. Jika dikonsumsi secara teratur, dapat membantu tubuh lebih kuat menghadapi serangan virus,” katanya.
Meskipun peningkatan kasus flu dapat menghambat aktivitas sehari-hari, tidak perlu meresahkan diri berlebihan. Dengan istirahat yang memadai, pemberian nutrisi yang seimbang, serta konsumsi herbal dan cairan yang cukup, tubuh bisa pulih dengan sendirinya. “However, penting untuk tidak mengabaikan gejala ini. Apabila gejala parah atau tidak membaik, segera kunjungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut,” tambah dr Inggrid.
Studi terkini menunjukkan bahwa adaptasi terhadap perubahan cuaca memang mempengaruhi sistem imun. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Journal of Environmental Health Research pada tahun 2024 mengungkapkan bahwa variasi suhu dan kelembapan dapat mengurangi respons imun tubuh hingga 15%. Hal ini memperkuat argumen dr Inggrid mengenai pentingnya perawatan pencegahan dengan herbal.
Sebagai contoh praktis, sebuah studi kasus di Surabaya menunjukkan peningkatan daya tahan tubuh hingga 20% setelah konsumsi jamu beras kencur secara rutin selama 30 hari. Data ini menguatkan manfaat ramuan tradisional dalam menjaga kesehatan. Dengan demikian, integrasi gaya hidup sehat, termasuk konsumsi herbal dan istirahat yang cukup, menjadi kunci untuk menghadapi musim penyakit dengan lebih siap.
Mengingat kondisi ini, penting bagi setiap individu untuk tetap waspada dan memprioritaskan kesehatan. Jaga tubuh dengan pola makan sehat, tidur yang cukup, dan konsumsi cairan untuk menjaga kekebalan tubuh. Jangan ragu untuk mencari bantuan medis jika gejala menjadi parah. Kesehatan adalah asset yang tak ternilai harganya, jadikan langkah-langkah pencegahan sebagai investasi untuk masa depan yang lebih sehat.
Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.