Peningkatan Kasus Influenza di Jepang, Rumah Sakit Penuh dan Ratusan Sekolah Ditutup

Jepang saat ini menghadapi satu masalah serius: peningkatan kasus influenza yang terjadi lebih awal daripada biasanya. Kemunculan virus flu ini lebih cepat dan menular dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini memaksa beberapa rumah sakit untuk penuh dan ratusan sekolah di berbagai daerah terpaksa tutup pintunya. Penyebabnya terletak pada perubahan perilaku virus yang semakin adaptif.

Fenomena ini bukan hanya terjadi di Jepang. Beberapa negara lainnya juga mengalami tren yang serupa. Ahli kesehatan memperingatkan masyarakat agar waspada terhadap penyebaran virus flu yang semakin cepat. Profesor Yoko Tsukamoto, seorang pakar kesehatan dari Health Sciences University of Hokkaido, mengatakan bahwa perubahan lingkungan global saat ini bisa membuat musim flu datang lebih awal.

Riset terbaru menunjukkan bahwa virus influenza kini menyebar dengan lebih efisien dan mulai menunjukkan resistansi terhadap pengobatan yang sudah ada. Hal ini dapat menjelaskan mengapa Jepang mengalami musim flu yang tercatat sebagai kedua yang paling awal dalam dua dekade terakhir. Tanda-tanda resistansi juga dilaporkan di negara-negara lain.

Salah satu faktor yang membuat virus flu lebih cepat menyebar adalah kembali aktivitas pariwisata massal setelah pandemi. Mobilitas masyarakat yang tinggi memungkinkan perpindahan virus lintas wilayah dan negara, sehingga virus dapat beradaptasi dengan lebih cepat.

Pada tanggal 3 Oktober, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan status epidemi setelah mencatat 4.030 pasien dirawat akibat influenza di rumah sakit rujukan nasional selama pekan yang dimulai 22 September. Jumlah ini naik 957 kasus dibandingkan minggu sebelumnya. Rata-rata pasien di setiap fasilitas kesehatan mencapai 1,04 orang, melebihi ambang batas epidemi. Akibatnya, 135 sekolah, taman kanak-kanak, dan pusat penitipan anak terpaksa ditutup karena wabah, tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Daerah Yamagata, Okinawa, Tokyo, dan Kagoshima menjadi pusat utama penyebaran virus flu. Dari 47 prefektur di Jepang, 28 mencatat peningkatan kasus. Diketahui bahwa puncak musim flu diperkirakan akan tiba lebih cepat dari biasanya. Tsukamoto mengingatkan masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi influenza, terutama bagi anak-anak, lansia, dan individu dengan penyakit kronis.

“Bagi orang yang sehat, flu mungkin tidak terlalu berbahaya, tetapi tetap bisa sangat mengganggu,” kata Tsukamoto. Dia menambahkan bahwa anak-anak, lansia, dan orang dengan kondisi kesehatan tertentu sebaiknya segera melakukan vaksinasi. “Masyarakat perlu mengambil langkah pencegahan yang tepat,” tambahnya. Dia juga mengajak masyarakat untuk mencuci tangan secara teratur, bahkan jika mereka merasa tidak pernah bersentuhan dengan virus.

Jepang saat ini menghadapi satu masalah serius: peningkatan kasus influenza yang terjadi lebih awal daripada biasanya. Kemunculan virus flu ini lebih cepat dan menular dengan lebih mudah jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini memaksa beberapa rumah sakit untuk penuh dan ratusan sekolah di berbagai daerah terpaksa tutup pintunya. Penyebabnya terletak pada perubahan perilaku virus yang semakin adaptif.

Kebanyakan orang mungkin tidak memperhatikan gejala flu yang ringan, tetapi virus ini tetap dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Vaksinasi dan peningkatan kebersihan dapat membantu mencegah penyebaran flu. Semakin banyak orang yang sadar akan pentingnya pencegahan ini, semakin cepat wabah bisa dikontrol.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page