Pancasila Membumi Disesuaikan dengan Nilai-Nilai Generasi Muda di Pekanbaru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Sistem Informasi MPR RI, Anies Mayangsari Muninggar, sering menekankan betapa pentingnya mengembangkan generasi muda untuk memahami dan menanamkan Pancasila sebagai dasar identitas bangsa. Penggarapan ini dibahas dalam kegiatan “Menyapa Sahabat Kebangsaan” dengan tema “Hari Kesaktian Pancasila: Pancasila Sebagai Jati Diri Bangsa”, yang diselenggarakan oleh Sekretariat Jenderal MPR RI kerjasama dengan MGMP Pendidikan Pancasila Kota Pekanbaru. Acara ini berlangsung di Aula Sekolah Islam AS Shofa, Senin (6/10).

Anies merasa terbantu dengan adanya program Pekan Pelajar Pancasila yang melibatkan siswa dari tingkat SMP hingga SMA SMK. Menurutnya, ini sangat relevan karena masih ada sebagian generasi muda yang belum memahami Pancasila dengan baik. “Kegiatan ini tidak hanya untuk menghafal, tetapi juga untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” kakinya dalam pernyataan tertulis, Selasa (7/10/2025).

Dia mengutip contoh praktik musyawarah mufakat dalam pembentukan Ketua MPR RI sebagai bukti relevansi Pancasila dalam sistem ketatanegaraan. “Pancasila tetap menjadi landasan dalam proses keputusan kita,” katanya. Selain itu, dia juga mengingatkan tentang sejarah Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yang berkembang dari 36 butir menjadi 45 butir melalui TAP MPR.

Anies juga menjelaskan perubahan mekanisme pemilihan Presiden sesudah amandemen UUD 1945. Presiden kini dipilih langsung oleh rakyat berdasarkan visi dan misi yang tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah dan Panjang. “Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan bagaimana MPR RI menjaga Pancasila sebagai identitas bangsa. Salah satu tugas kami adalah mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI, yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika,” katanya.

Akademisi Universitas Riau, Sri Erunda, berpendapat bahwa Pancasila merupakan inti dari identitas masyarakat Indonesia. “Pancasila bukan hanya untuk diketahui, tetapi harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari,” katanya. Dia juga menekankan bahwa keberagaman adalah anugerah Tuhan yang harus dipertahankan dengan sikap toleransi.

Sementara itu, mewakili Gubernur Riau, Abdul Wahid, Frida dari Bidang Kewaspadaan Nasional dan Penanganan Konflik Kesbangpol Provinsi Riau, memaparkan bahwa Pancasila harus menjadi pedoman dalam menghadapi perubahan zaman. “Pancasila tidak hanya menjaga persatuan, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang beriman, berkeadilan, dan menghargai keberagaman,” katanya.

Frida juga mendorong kolaborasi antar lembaga untuk memperkuat pendidikan Pancasila. “Generasi muda harus tumbuh bukan hanya dalam akademik, tetapi juga dalam karakter Pancasila,” katanya. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat memperkuat penerapan Pancasila di sekolah-sekolah, terutama di Pekanbaru dan Riau.

Siswa kelas 12 SMA Negeri 8 Pekanbaru, Devta Parenta Periyadi, mengungkapkan manfaat dari kegiatan tersebut. “Pancasila menjadi pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” katanya. Ia berkomitmen untuk menyebarkan pengetahuan ini kepada teman-temannya.

Kegiatan ini dihadiri berbagai pihak, termasuk Direktur Pendidikan As Shofa, Ketua Seminar, dan perwakilan sekolah-sekolah di Pekanbaru. MPR RI dan pemerintah setempat berharap pembinaan Pancasila dapat menghasilkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan berintegritas.

Pancasila harus menjadi landasan kuat bagi generasi muda. Melalui pendidikan dan penerapan nilai-nilai Pancasila, kita dapat membentuk bangsa yang kuat, solid, dan mampu menghadapi berbagai tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan