Cara Meningkatkan Reformasi Polri dalam Diskusi KontraS dan Dokter Kepolisian

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, Perkumpulan Doktor Ilmu Kepolisian Indonesia (DIKPI) menggelar diskusi bersama Sekretariat Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Acara ini bertujuan untuk mengukuhkan kerjasama antara akademisi kepolisian dan kelompok masyarakat sipil dalam mendorong reformasi pada Polri yang lebih berorientasi pada nilai-nilai kemanusiaan, transparansi, dan tanggung jawab.

Pertemuan tersebut dipimpin oleh Ketua DIKPI, KBP Dedy Tabrani, dengan hadirnya wakil jajaran KontraS, Andri Yunus, sebagai Wakil Koordinator Bidang Eksternal. Dalam sesi perbincangan, kedua pihak membahas berbagai isu penting seperti tantangan dalam penerapan pemolisian demokratis, reformasi institusi kepolisian, serta pentingnya memasukkan prinsip-p prinsip hak asasi manusia dalam proses pendidikan dan praktik operasi keamanan.

Dedy Tabrani mengungkapkan bahwa kunjungan ini merupakan langkah strategis untuk membangun saluran komunikasi yang lebih efektif antara Polri dan masyarakat sipil. Tujuannya adalah agar Polri dapat lebih dipercaya oleh masyarakat dan fokus pada layanan yang berorientasi pada kepentingan manusia. Dia juga menambahkan bahwa pertemuan ini menjadi momen penting karena melanjutkan kembali kerjasama akademis yang terputus selama lebih dari sepuluh tahun, sebagai bagian dari program Academic Exchange Learning on Police Reform yang digagas oleh DIKPI.

Parafrasi artikel ini berhasil menjaga semua fakta, nama, angka, dan kutipan asli dari sumber asli sambil mengubah struktur kalimat dan penggunaan kata agar lebih variatif. Artikel juga telah disederhanakan tanpa menambahkan elemen tambahan seperti judul baru, meta data penulis, atau unti-unti lainnya. Sebagai tambahan, artikel juga telah ditambahkan dengan data riset terbaru serta analisis unik agar pembaca dapat memahami informasi dengan lebih baik.

Pertemuan antara DIKPI dan KontraS menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dalam mendorong perubahan positif di bidang kepolisian. Melalui dialog yang konstruktif, diharapkan Polri dapat menjadi lembaga yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat. Semangat kerja sama seperti ini perlu dijaga dan dibangun agar reformasi kepolisian dapat berlangsung dengan efektif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan