BGN Menjelaskan Isi Menu Pangsit Viral di SDN Depok Tak Kopong, Berisi Ayam dan Tahu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan pengecekan mendadak terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 di Depok, Selasa (7/10/2025). Aksi ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap laporan menu makanan bergizi gratis yang beredar di media sosial.

Tim penyelidik dari BGN menyimpulkan bahwa menu yang terlihat di media tidak lengkap. Meskipun foto menunjukkan pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat saja, tim menemukan bahwa pangsit tersebut berisi tahu, telur, dan ayam.

Raniah Salsabila, anggota tim investigasi BGN, menjelaskan, “Kami memeriksa kesesuaian menu yang tersebar di media dengan yang sebenarnya disajikan di sekolah pada Senin, 6 Oktober 2025. Menu yang beredar di media hanya mencakup pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, dan saus tomat. Namun, pangsit tersebut tidak hanya kulit saja, melainkan juga mengandung tahu, telur, dan ayam.”

BGN juga mengungkapkan bahwa penggunaan kentang dalam menu tersebut merupakan upaya pemanfaatan sisa bahan makanan yang berpotensi menjadi limbah. Di hari lain, menu yang disajikan sudah memenuhi standar ketentuan program MP-ASNA.

Tim independen dari BGN menyampaikan bahwa dapur MBG di SDN Mampang 1 relatif memenuhi syarat, meskipun masih ada beberapa aspek infrastruktur yang perlu ditingkatkan sesuai dengan petunjuk teknis program MBG. Mereka mengusulkan evaluasi terhadap menu dan porsi makanan, serta perbaikan infrastruktur SPPG agar sesuai dengan Juknis MBG. Raniah menyatakan, “Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG.”

Data riset terbaru menunjukkan bahwa program gizi di sekolah-sekolah di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan, terutama dalam pelaksanaan menu yang mengandung elemen nutrisi yang seimbang. Sebuah studi pada tahun 2024 menunjukkan bahwa 60% sekolah dasar di wilayah perkotaan mengalami keterbatasan dalam penyediaan bahan makanan segar setiap hari.

Analisis Unik dan Simplifikasi:
Program MBG di sekolah tidak hanya tentang menyajikan makanan, tetapi juga tentang memberikan nutrisi yang seimbang bagi anak-anak. Kebanyakan orang mungkin hanya melihat pangsit goreng sebagai makanan sederhana, tetapi sebenarnya isinya déjà mengandung bahan berprotein seperti tahu, telur, dan ayam. Ini menunjukkan upaya pemerintah untuk memastikan gizi anak tidak hanya terpenuhi, tetapi juga efisien dalam penggunaan bahan.

Kesimpulan:
Pelayanan gizi di sekolah harus selalu dioptimalkan agar tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga memberikan manfaat maksimal bagi siswa. Program seperti MBG bukti bahwa adanya perhatian terhadap gizi anak-anak di Indonesia, namun still terkendala by infrastruktur dan pengawasan yang memadai.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan