Beras Bulog Turun Kualitas, Hampir 30 Ribu Ton Masih Aman untuk Konsumsi?

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Perum Bulog akan melakukan pengelolaan kembali pada beras yang mengalami penurunan kualitas. Menurut Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, beras yang mutunya turun tetap dapat dikonsumsi.

Diketahui, Badan Pangan Nasional menemukan 29.990 ton beras di gudang Perum Bulog yang telah mengalami penurunan kualitas. Selain itu, Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi juga menemukan sekitar 1.200 ton beras yang tersimpan sejak Mei 2024 di Gudang Bulog Maluku Utara mengalami penurunan mutu.

“Bulog juga melakukan reproses atau pengolahan ulang terhadap beras yang mengalami penurunan mutu namun masih layak konsumsi. Beras turun mutu bukan berarti tidak layak,” katanya, Rabu (8/10/2025).

Ia menjelaskan, pihaknya memiliki mekanisme reproses agar kualitasnya kembali sesuai standar. Sementara beras yang rusak dan tidak bisa diperbaiki akan diuji di laboratorium untuk memastikan langkah tindak lanjut yang sesuai dengan ketentuan.

Beras yang dikategorikan rusak akan melalui tahapan pemeriksaan laboratorium sebelum diputuskan langkah penanganannya. Jika hasil uji laboratorium menunjukkan kandungan yang masih di bawah batas keamanan pangan, beras dapat dijual ke industri pakan.

“Namun apabila hasil uji menunjukkan kadar di atas batas keamanan pangan, maka beras tersebut dapat dijual ke industri non-pangan atau non-pakan, bahkan dilakukan pemusnahan apabila tidak memenuhi standar keamanan. Langkah ini menunjukkan komitmen Bulog terhadap keamanan pangan sekaligus penerapan tata kelola yang akuntabel dan transparan,” ungkapnya.

Sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga kepercayaan publik, Perum Bulog mengirimkan stok beras baru sebanyak 270 ton ke Ternate guna memperkuat cadangan pangan di wilayah Maluku Utara.

Menurut laporan terbaru, upaya reproses beras turun mutu telah menjadi praktik umum di beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk menghindari kerugian dan memastikan efisiensi sumber daya. Studi kasus di beberapa provinsi menunjukkan bahwa dengan pengolahan yang tepat, beras turun mutu dapat diubah menjadi produk lain seperti tepung atau pakan ternak, mengurangi limbah dan meningkatkan nilai ekonomis. Inovasi dalam pengolahan beras turun mutu juga dapat menjadi solusi bagi industri pangan dalam mengatasi fluktuasi pasokan beras berkualitas tinggi.

Langkah-langkah yang diambil oleh Perum Bulog dalam menyikapi masalah beras turun mutu tidak hanya sekadar mengurangi kerugian finansial, tetapi juga menunjukkan komitmen serius dalam menjaga keamanan pangan. Dengan memastikan bahwa setiap stok beras diproses dengan standar keamanan yang ketat, pemerintah dapat menjaga ketersediaan pangan yang aman bagi masyarakat. Ini juga menjadi contoh bagaimana tata kelola yang transparan dan akuntabel dapat membangun kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintah.

Kejayaan dalam mengatasi masalah pangan tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat. Dengan pendekatan yang cermat dan berkelanjutan, setiap upaya pengelolaan sumber daya pangan dapat menjadi inspirasi bagi negara lain dalam menghadapi tantangan serupa.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan