
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengumumkan rencana Indonesia akan segera menjalankan program pengadukan etanol sebesar 10% ke dalam bensin. Inisiatif ini akan menjadi kebijakan wajib, seperti program B30 yang mencampur solar dengan minyak sawit. Bahlil telah menyampaikan rencana ini kepada Presiden Prabowo Subianto, yang langsung memberikan persetujuan.
Dalam kesempatan yang sama, Bahlil menegaskan rencana tersebut sudah dibahas secara mendalam dengan kepresidenan. “Mulai sekarang, kami akan fokus pada penerapan E10. Kemarin malam, sayangnya sudah dipertimbangkan bersama Presiden, dan ia menyetujui pelaksanaan etanol 10% dalam bensin,” ujarnya saat ditemui di Sarinah, Jakarta Pusat, Selasa (7/10/2025).
Sementara itu, Bahlil menambahkan bahwa saat ini Indonesia masih terpaksa mengimpor 60% kebutuhan BBM dalam negeri. Data menunjukkan produksi minyak domestik hanya mampu menyediakan 600 ribu barel per hari, padahal kebutuhan negara mencapai 1,6 juta barel sehari. Dengan adanya program etanol, diharapkan impor minyak dapat berkurang secara signifikan, selain itu, juga akan meningkatkan penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
“Dengan demikian, kami bisa mengurangi impor minyak dan menyediakan bahan bakar yang bersih dan ramah lingkungan,” tambah Bahlil.
Data Riset Terbaru Menurut laporan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2025, penggunaan BBM di Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 2024, konsumsi BBM mencapai 1,5 juta barel per hari, dan diperkirakan akan naik hingga 1,8 juta barel pada 2026. Dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap impor, pemerintah mulai mengembangkan sumber energi alternatif, seperti etanol dan biodiesel.
Studi Kasus Negara seperti Brasil telah sukses mengimplementasikan program etanol dengan campuran 27% (E27), yang berhasil mengurangi emisi CO2 hingga 50%. Indonesia dapat mengambil contoh dari strategi tersebut dalam mengembangkan program E10 secara efektif.
Infografis Visualisasi perkembangan produksi etanol di Indonesia menunjukkan potensi besar dari tanaman lokal seperti tebu dan jagung sebagai bahan baku utama. Dengan pendekatan yang tepat, pemerintah bisa meningkatkan daya saing energi terbarukan di dalam negeri.
Analisis Unik dan Simplifikasi Program E10 ini bukan hanya tentang mengurangi impor BBM, tetapi juga tentang transformasi energi yang lebih hijau. Dengan mengintegrasikan etanol ke dalam sistem distribusi bahan bakar, Indonesia tidak hanya mengurangi belanja impor, tetapi juga berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan.
Indonesia memiliki peluang emas untuk beralih ke energi yang lebih ramah lingkungan. Dengan dukungan dari teknologi terbaru dan kebijakan yang tegas, negara ini dapat menjadi pemimpin dalam sektor energi terbarukan di Asia Tenggara. Mari dukung langkah ini agar masa depan energi kita lebih bersih dan berkelanjutan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.