Pemerintah Turki berhasil menahan dua individu yang diduga menggelar operasi intelijen untuk Mossad, badan intelijen Israel. Keduanya, yang bekerja sebagai detektif swasta dan pengacara, dituduh memberikan informasi rahasia kepada pihak Israel. Berdasarkan laporan dari Anadolu Agency, penangkapan ini dilakukan melalui aksi gabungan antara Organisasi Intelijen Nasional Turki, Kantor Kejaksaan Umum Istanbul, dan Kepolisian Istanbul.
Serkan Cicek, salah satu tersangka, dikenal berprofesi sebagai detektif swasta dan diduga bekerja langsung untuk Mossad. Sementara itu, Tugrulahan Dip, pengacara, dituduh menyuplai informasi kepada detektif yang terkait dengan Mossad demi keuntungan finansial. Setelah diinterogasi, keduanya diarahkan ke pengadilan pidana perdamaian dan akhirnya dipenjara dengan dakwaan ‘memperoleh informasi rahasia negara untuk tujuan spionase militer atau politik’.
Lebih detail, Cicek—juga dikenal dengan nama Muhammet Fatih Kelas—dikatakan menjalankan kantor detektif swasta dan melakukan pengintaian terhadap aktivis Palestina di Istanbul atas perintah Mossad. Dia menerima pembayaran sebesar USD 4.000 (setara dengan Rp 66 juta) dalam kripto untuk tugas tersebut. Dip, sebaliknya, diduga menyuplai data pribadi dari catatan publik kepada detektif lain dan juga mendukung aktivitas spionase Cicek.
Selain itu, Cicek pernah bekerja sama dengan Musa Kus, yang sudah dinyatakan bersalah menjadi mata-mata Israel dan dijatuhi hukuman 13 tahun penjara. Perkembangan serupa terjadi di Iran, di mana pemerintah Teheran telah mengeksekusi seorang warga bernama Bahman Choubi-asl, yang diduga mata-mata utama Israel di negara tersebut. Choubi-asl dituduh bekerja sama dengan Mossad untuk mencuri data pemerintah dan mengganggu pusat data Iran.
Menurut Mizan Online, agen intelijen Iran, Mossad bertujuan mengakses basis data pemerintah dan merusak sistem data Iran, serta memonitor rute impor peralatan elektronik. Pemerintah Iran telah mengekseskusi banyak warga yang diduga berkolaborasi dengan Israel, termasuk Choubi-asl, yang hukuman matinya tidak dapat dibandingkan.
Tindakan tegas Iran terhadap spionase Israel semakin menguat setelah konflik antara kedua negara pecah selama 12 hari pada Juni 2025. Serangan Israel terhadap beberapa target di Iran, termasuk operasi yang dilakukan oleh Mossad, memicu reaksi keras dari Teheran. Hukuman mati terhadap warga yang diduga bekerja sama dengan Israel meningkat drastis, dengan setidaknya 10 eksekusi dilakukan dalam beberapa bulan terakhir.
Dengan semakin memanasnya ketegangan dan tindak tegas pemerintah Iran terhadap spionase, dunia intelijen terus menjadi arena yang sensitif dan berisiko tinggi. Setiap gerakan yang salah bisa membawa konsekuensi parah, baik bagi individu maupun hubungan internasional.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.