Dadan Hindayana, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), mengungkapkan bahwa harga ayam sedang mengalami kenaikan drastis di pasar konsumen sebagai akibat dari program makan bergizi gratis (MBG). Menurutnya, lonjakan harga ini terjadi karena permintaan ayam dalam program tersebut semakin tinggi.
Informasi ini disampaikan oleh seorang pengusaha anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kepada Dadan. Dadan justru setuju dengan keterangan tersebut. Dalam acara ‘Zona Pangan’ yang disiarkan daring pada Selasa (7/10/2025), Dadan menyatakan, “Wakil Kepala Kadin menyatakan bahwa saat ini harga ayam sedang naik karena kebutuhan MBG, saya pikir ada benarnya dalam pernyataan itu.”
Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menangani sekitar 3.000 penerima manfaat. Berdasarkan data ini, setiap hari diperlukan sekitar 350 kilogram ayam dan 3.000 butir telur untuk memenuhi kebutuhan program. Dadan menjelaskan bahwa untuk memenuhi kebutuhan ini, minimal dibutuhkan 4.000 ekor ayam petelur.
Karena hal tersebut, Dadan menilai perlu adanya tambahan peternak baru agar pasokan ayam dan telur tidak mengalami kekurangan. “Jika hanya dua kali seminggu saja, butuh 700 ayam dalam satu bulan, dan jumlahnya akan mencapai sekitar 2.800 ayam. Jika dikalkulasikan dengan banyaknya SPPG yang ada, kebutuhan ayam akan terus meningkat. Jika tidak diikuti dengan peningkatan jumlah peternak baru, pasokan ayam dan telur akan mengalami kekurangan,” katanya.
Sekitar 50% pakan ayam petelur berasal dari jagung. Dengan target 4.000 ekor ayam, Dadan menyebutkan bahwa diperlukan sekitar 8-10 hektar lahan untuk menanam jagung. “Jadi, untuk memenuhi kebutuhan 4.000 ekor ayam, diperlukan 8-10 hektar lahan untuk panen jagung yang dapat dipasok,” jelasnya.
Contoh lainnya adalah kebutuhan beras untuk program MBG. Dadan menjelaskan bahwa setiap SPPG memerlukan 5 ton beras atau setara 10 ton gabah kering giling per bulan. Untuk produksi beras tersebut, diperlukan lahan seluas 12 hektar. “Dengan luas tanam 24 hektar sekali setahun, atau 12 hektar jika ditanami dua kali setahun, satu SPPG akan membutuhkan minimal 12 hektar lahan untuk menghasilkan 24 ton hasil panen setiap tahun,” tuturnya.
Dari data tersebut, jelas bahwa program MBG memerlukan dukungan yang besar dari sektor pertanian, baik dalam penyediaan pakan ayam, jagung, maupun beras. Hal ini menegaskan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan petani untuk memastikan kelancaran penyediaan pangan bagi program-program sosial penting seperti MBG. Dengan perhatian yang terus-menerus terhadap kebutuhan ini, program MBG dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.