Kehadiran kecerdasan buatan (AI) dalam ponsel cerdas berbasis Android semakin terlihat jelas melalui dua fitur utama, yakni Gemini dan Circle to Search. Kedua fitur ini dapat diakses dengan mudah melalui gerakan jari di bagian bawah layar, menjadikan keduanya sebagai bagian penting dalam rutinitas pengguna.
Gemini, asisten AI dari Google, dan Circle to Search, alat pencarian visual, telah berkembang menjadi alat multifungsi yang tersedia pada berbagai merek ponsel berbasis Android. Meskipun setiap produsen memiliki implementasi yang berbeda, pengalaman penggunaan keduanya tetap relatif konsisten di berbagai perangkat.
Kenyamanan akses melalui gerakan tangan menjadikannya lebih unggul dibandingkan dengan opsi lain seperti tombol khusus atau kombinasi tombol fisik. Namun, meskipun AI semakin menjadi bagian kehidupan sehari-hari, beberapa konsumen masih merasa bingung atau tidak nyaman dengan teknologi ini.
Anshel Sag, analis senior di Moor Insights & Strategy, mengungkapkan bahwa penggunaan AI masih bergantung pada kepercayaan pengguna. Menurutnya, banyak orang masih merasa AI seperti sebuah kotak hitam yang sulit dipahami.
Untuk mengakses Circle to Search, pengguna cukup menekan lama pada navigation bar di bagian bawah layar. Fitur ini tidak hanya bisa menangkap konten visual, tetapi juga dapat digunakan untuk mencari lagu, menyalin teks, atau melakukan terjemahan cepat. Sementara itu, Gemini dapat diakses dengan menggesek dari sudut bawah layar, gerakan yang dianggap lebih intuitif dibandingkan menekan tombol power.
Setiap merek memiliki cara sendiri dalam mengkonfigurasi akses gestur untuk Gemini. Pada ponsel Pixel, opsi ini dapat ditemukan di pengaturan sistem, sedangkan pada Motorola dan OnePlus, lokasinya berbeda. Perubahan dalam akses gestur pun dapat memengaruhi pengalaman pengguna secara signifikan.
Samsung menjadi satu-satunya produsen besar yang tidak menyediakan opsi gestur gesek untuk asisten AI di One UI 7. Keputusan ini menjadi sorotan, karena kemudahan akses menjadi faktor utama dalam adopsi teknologi AI. Pengguna Samsung memiliki beberapa alternatif, seperti menggunakan back tap, perintah suara, atau modul Good Lock untuk workaround.
Meskipun One UI 7 dan versi terbarunya menerima pujian, penghapusan gestur gesek untuk asisten AI tetap menjadi pertanyaan. Samsung belum menjelaskan alasan di balik keputusan ini, tetapi hal ini menunjukkan bagaimana implementasi fitur di Android dapat berbeda antar produsen.
Google terus memperbaiki Gemini dan Circle to Search dengan tambahan fitur seperti Gemini Live dan terjemahan yang lebih efisien. Menghubungkan keduanya dengan gerakan jari yang mudah diingat menjadi langkah penting untuk meningkatkan kenyamanan pengguna dalam berinteraksi dengan AI.
Pemilihan beragam dalam platform Android memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan pengalaman sesuai preferensi mereka. Meskipun ada perbedaan implementasi, kemudahan akses tetap menjadi faktor utama dalam menentukan seberapa sering fitur AI digunakan. Teknologi AI semakin canggih, tetapi aspek usage dan aksesibilitas tetap menjadi prioritas dalam desain pengalaman pengguna.
Penyempurnaan terus berlanjut dalam integrasi AI pada perangkat Android, dengan fokus utama pada kemudahan akses dan pengalaman pengguna yang intuitif. Hal ini membuktikan bahwa teknologi AI tidak hanya tentang kinerja, tetapi juga tentang bagaimana mereka dapat diintegrasikan dengan nyaman ke dalam kehidupan seharian.
Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Penulis Berpengalaman 5 tahun.