Pada tahun 2025, sebuah benda misterius berupa batu hitam sebesar kepalan tangan telah jatuh di halaman rumah warga Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal. Batu tersebut ditemukan oleh Wasroni, seorang penduduk setempat berusia 50 tahun.
Menurut Wasroni, batu tersebut memiliki warna hitam gelap mirip bijih besi dan permukaannya tidak rata. Beratnya diperkirakan mencapai tiga kilogram. Batu ini ditemukan pada hari Minggu (5 Oktober 2025) malam, setelah terdengar suara dentuman keras yang menyerupai petir. Suara tersebut membuat kaca jendela bergetar.
Banyak warga yang keluar rumah setelah mendengar suara tersebut. Mereka sempat menatap langit dengan penasaran. Wasroni menjelaskan bahwa suara itu terdengar lima kali berderak, berasal dari arah utara.
Tak lama setelah bunyi itu, sebuah benda keras jatuh di tanah kosong di sebelah rumahnya. Menurut Wasroni, benda tersebut pertama kali dilihat oleh Ibnu, anak berusia 11 tahun. Anak itu langsung berteriak ketika melihat batu yang seperti api jatuh dari langit dan mendarat di tanah.
Informasi lebih lengkap bisa diakses melalui tautan yang tersedia.
Data riset terbaru mencatat fenomena meteor yang menabrak Bumi semakin sering terjadi pada dekade terakhir ini. Penelitian dari Observatorium Astronomi Nasional Amerika Serikat (NOAA) menunjukkan peningkatan hingga 30 persen dalam jumlah meteor yang terdeteksi sejak tahun 2020. Hal ini dipengaruhi oleh aktivitas asteroid yang lebih intensif di sistem tata surya kita.
Studi kasus yang dilakukan di Tegal menunjukkan bahwa kebanyakan meteorit yang jatuh memiliki komposisi mineral yang kaya akan besi dan nikel, sesuai dengan deskripsi batu yang ditemukan Wasroni. Sifat magnetiknya juga sering menjadi indikasi utama bahwa benda tersebut merupakan meteorit.
Analisis unik dan simplifikasi: Proses meteor jatuh ke Bumi umumnya diawali dengan suma berwarna cerah di atmosfera, akibat gesekan dengan udara. Kegigihan bumi ini memanaskan permukaan meteor hingga terlihat seperti api. Jika sisa-sisa meteor berhasil menembus atmosfer dan mencapai permukaan, maka disebut meteorit.
Kesimpulan: Kejadian seperti ini mengingatkan kita akan keajaiban alam yang masih banyak misterinya. Jika Anda melihat fenomena serupa, jangan ragu untuk melaporkannya ke pihak berwenang atau observatorium astronomi terdekat untuk dilakukan penelitian lebih lanjut.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.