1,45 juta ton beras tumpuk di gudang Bulog selama lebih dari enam bulan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Stok beras di gudang Perum Bulog saat ini mencapai 3,84 juta ton, dengan sebagian besar telah disimpan lebih dari enam bulan. Data tersebut diungkapkan oleh Direktur Kewaspadaan Pangan Bapanas, Nita Yulianis, dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah di Kemendagri. Ia menjelaskan bahwa sekitar 1,45 juta ton beras, yang setara dengan 37,95% dari total stok, telah disimpan selama lebih dari enam bulan.

Selain itu, ditemukan juga 29.999 ton beras di gudang Perum Bulog yang mutunya telah menurun. Beras tersebut merupakan campuran antara hasil produksi dalam negeri dan impor. Nita Yulianis mengatakannya lebih detail, Dubes beras dalam negeri sebesar 3.000 ton, sementara beras impor mencapai 26.890 ton.

Untuk beras yang mengalami penurunan mutu, Nita Yulianis mengusulkan agar dilakukan proses pembersihan dan pencucian ulang, atau yang dikenal dengan istilah reprocessing. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas beras yang sudah turun mutu. Selain itu, Bapanas juga meminta agar Perum Bulog melakukan pengujian kualitas beras secara teratur agar beras yang disalurkannya ke masyarakat tetap layak konsumsi dari segi sensory dan keamanan pangan.

Berdasarkan data terbaru, Indonesia masih memiliki stok beras yang cukup besar, tetapi tantangan utama saat ini terletak pada manajemen kualitas. Dengan adanya upaya reprocessing dan pengujian berkala, diharapkan kualitas beras yang disalurkan ke masyarakat dapat terjaga. Ini menjadi langkah penting untuk memastikan stabilitas pangan di tengah fluktuasi pasaran global.

Perkembangan teknologi dalam pengolahan beras juga dapat menjadi solusi alternatif untuk mempertahankan kualitas beras dalam jangka panjang. Dengan combinasi strategi manajemen stok yang baik dan inovasi teknologi, Indonesia dapat menghadapi tantangan ketersediaan pangan di masa depan dengan lebih baik.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan