Wakil Gubernur Jawa Timur Mengungkapkan Rencana Pembangunan Kereta Rel Listrik Surabaya

Pemerintah merencanakan pembangunan jaringan kereta rel listrik (KRL) baru bernama Kereta Surabaya Regional Railway Line (SRRL) di rute Surabaya-Sidoarjo dengan panjang mencapai 27 kilometer. Proyek ini dijadwalkan untuk dikerjakan dengan bantuan pinjaman sebesar EUR 230 juta, yang setara dengan Rp 4,46 triliun berdasarkan kurs Rp 19.400.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, menjelaskan bahwa pembangunan SRRL merupakan bagian dari rencana pengembangan kawasan perkotaan di Jawa Timur, yang sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD). Ini bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur transportasi di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik.

“Dari segi infrastruktur, salah satu tujuan utama adalah memperkuat jaringan kereta api utama di kawasan Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik,” ujar Emil saat dihadiri acara di Novotel Cikini, Jakarta, Senin (6/10/2025).

Dana pembangunan SRRL berasal dari pinjaman Bank Pembangunan Jerman (KfW), namun hanya untuk tahap pertama saja. “Kita mendapatkan dana EUR 230 juta untuk tahap awal ini dari KfW, Development Bank Jerman, yang sudah ditanda tangan. Selain itu, pemerintah pusat akan mendukung dengan pembangunan double track dan elektrifikasi,” tambahnya.

Kelebihan SRRL diharapkan bisa meningkatkan kapasitas angkut kereta api menjadi tiga kali lipat dibandingkan saat ini. Selain itu, stasiun-stasiun di sepanjang rute akan dikembangkan menjadi Transit Oriented Development (TOD). “Kita tengah fokus pada perencanaan teknis untuk sekitar satu tahun ke depan,” kata Emil.

Jawa Timur juga berencana mengembangkan kawasan aglomerasi yang meliputi Kota Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, hingga Lamongan, yang dikenal sebagai Gerbangkertosusila. SRRL ini akan menjadi salah satu pendukung konektivitas di wilayah metropolitan tersebut.

Emil juga menyampaikan bahwa Jawa Timur telah menyelesaikan Sustainable Urban Mobility Plan, yang melibatkan Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan kawasan Gerbangkertosusila. “Kawasan ini sudah memiliki Perpres tersendiri untuk rencana tata ruangnya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api (LLKA) DJKA Kemenhub, Arif Anwar, sebelumnya mengungkapkan bahwa proyek ini akan dilakukan di jalur kereta api yang sudah ada. “SRRL telah mendapatkan pinjaman dari KfW Jerman. Proyek ini akan mengubah jalur eksisting dari single track menjadi double track,” kata Arif dalam konferensi pers di Kantor Kemenhub, Senin (15/9/2025).

Arif menjelaskan bahwa untuk tahap pertama, pembangunan akan dilakukan dari Stasiun Gubeng, Surabaya, hingga Stasiun Sidoarjo. Namun, target operasional SRRL masih belum pasti, karena hingga saat ini masih dalam tahap studi kelayakan. “Target operasional diharapkan bisa dimulai tahun 2029, tetapi pola operasional KRL masih belum dapat dipastikan,” tambahnya.

SRRL direncanakan akan menjadi sarana transportasi penting yang dapat meningkatkan mobilitas dan mengurangi kemacetan di kawasan metropolitan Surabaya. Dengan adanya infrastruktur yang lebih modern, diharapkan dapat mendukung perkembangan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut. Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memajukan transportasi berkelanjutan di Jawa Timur.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page