Serangan Drone Ukraina Membuat Listrik Padam di Rusia

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Rusia mengaku serangan drone Ukraina menyebabkan pemadaman listrik di salah satu daerah perbatasan. Serangan ini dijuluki sebagai salah satu serangan terbesar Ukraina sepanjang perang yang sudah berkecamuk lebih dari tiga tahun. Ukraina mengaku akan memperkuat serangan ke wilayah Rusia, terutama infrastruktur minyak di Moskow, sebagai tanggapan terhadap serangan harian Rusia ke kota-kota di Ukraina. Sementara itu, Moskow sering menyerang jaringan energi Ukraina, menyebabkan terputusnya layanan pemanas dan listrik bagi jutaan warga.

Kementerian Pertahanan Rusia mengaku pasukannya telah menembak jatuh sebanyak 251 drone Ukraina pada dini hari. Ini merupakan salah satu jumlah serangan drone terbanyak dalam satu hari sejak Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Februari 2022. Serangan drone tersebut menimpa wilayah Belgorod, mengakibatkan ribuan orang kehilangan pasokan listrik. Gubernur Belgorod, Vyacheslav Gladkov, menyebutkan bahwa pemadaman listrik terjadi di 24 area perumahan, mempengaruhi 5.400 warga. Selain itu, laporan setempat juga menyebutkan bahwa kilang minyak di Krasnodar, wilayah selatan Rusia, juga mendapat dampak dari serangan.

Sementara itu, Ukraina melaporkan bahwa Rusia telah meluncurkan 136 drone ke wilayah mereka. Serangan tersebut menargetkan fasilitas energi di wilayah Chernigiv dan menewaskan seorang wanita di wilayah Kherson. Pejabat Kyiv menyatakan bahwa Moskow semakin menambah intensitas serangan terhadap jaringan listrik, mengulangi taktik serangan musim dingin sebelumnya yang telah melumpuhkan jutaan warga tanpa pemanas atau penerangan di suhu dibawah nol derajat. Serangan balasan Ukraina terhadap kilang minyak Rusia dalam beberapa bulan terakhir telah mengakibatkan kehabisan bahan bakar di beberapa wilayah dan menambah harga bensin. Ukraina bertekad untuk memotong sumber pendapatan energi penting bagi Moskow, yang dipercaya digunakan untuk mendanai militer Rusia.

Rusia dan Ukraina terus berperang panjang yang telah merenggut banyak korban jiwa. Serangan balasan menjadi cara untuk mengganggu ekonomi yang dijadikan sumber dana militer. Tak hanya itu, serangan tersebut juga mengganggu kehidupan warga sipil di kedua negara. Konflik ini belum menunjukkan tanda-tanda berakhirnya, dan dampaknya terus merasuki kehidupan beribuan orang setiap harinya.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan