Perkembangan Koperasi Sebagai Alat Strategis untuk Meningkatkan Ketahanan Ekonomi dan Sosial Masyarakat

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Jakarta, Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, ikut serta dalam perayaan Hari Habitat Sedunia yang diorganisir oleh Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK). Acara tersebut dihelat di Kampung Susun Kunir, Pademangan, Jakarta Utara. Dalam kesempatan tersebut, Ferry menggarisikan bahwa warga dengan pendapatan rendah memiliki hak untuk menempati tempat tinggal yang layak.

“Keadilan sosial harus diwujudkan bagi semua warga, terutama bagi mereka yang berada di bawah garis kemiskinan di kawasan perkotaan,” ungkap Ferry pada Senin tanggal 6 Oktober 2025.

Hadir juga dalam acara tersebut Jumhur Hidayat, Ketua Koperasi Jaringan Perumahan Rakyat Dharma Diani, serta Kepala Seksi Pemerintahan Kecamatan Taman Sari, Ibnu. Melalui Koperasi Jaringan Perumahan Rakyat Adiwiyata Perumahan (JAPRA), diharapkan dapat menyelesaikan masalah tempat tinggal di daerah perkotaan yang padat, terutama di Jakarta. Di masa depan, Lembaga Perumahan Daerah dan Bangunan (LPDB) sebagai mitra Kementerian Koperasi akan mendampingi Koperasi JAPRA dalam mengembangkan dan merealisasikan program-program strategis pemerintah, khususnya kolaborasi dengan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di daerah tersebut.

Ferry juga menjelaskan bahwa koperasi berperan penting dalam menguatkan daya tahan ekonomi dan sosial masyarakat. Hal ini dapat dicapai melalui Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP). “Koperasi menjadi sarana utama pemerintah untuk mengukuhkan ketahanan ekonomi dan sosial masyarakat, melalui berbagai inisiatif seperti KDKMP, Koperasi Perumahan Rakyat, serta Koperasi untuk Ketahanan Pangan dan Energi Rakyat,” katanya. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat sipil, dan dunia usaha menjadi kunci dalam membangun kota yang inklusif, berkelanjutan, dan adil, dimulai dari penguatan ekonomi rakyat yang berbasis gotong royong dan solidaritas sosial.

Peningkatan akses hunian layak menjadi langkah strategis untuk memastikan jejak kemiskinan tetap terkontrol. Dengan adanya dukungan dari koperasi, masyarakat berpenghasilan rendah dapat memperoleh perlindungan dan peluang yang lebih baik. Inisiatif ini bukan hanya tentang membangun rumah, tetapi juga tentang merenangkan jiwa komunitas melalui kerja sama dan semangat bersama. Mari kita dukung dan ikut serta dalam upaya ini, karena setiap tindakan kecil dapat membawa dampak besar bagi kebaikan bersama.

Menurut laporan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Perumahan Nasional (LPPN) tahun 2025, sekitar 34% warga berpenghasilan rendah di Jakarta masih tinggal di hunian tidak layak, termasuk rumah susun usang atau tempat tidak layak hunian. Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah berhasil mengurangi angka ini menjadi 28% dalam setahun terakhir, dengan 12.000 rumah baru dibangun di berbagai daerah.

Inisiatif ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil dapat mengatasi masalah perumahan dengan efisien. Dengan adanya koperasi, pembangunan hunian tidak hanya lebih terstruktur, tetapi juga lebih inklusif dan berkelanjutan. Keberhasilan ini diperkuat oleh dukungan dari LPDB, yang membantu memastikan program-program ini dapat terus berlanjut dan berkembang.

Di Kampung Susun Kunir, Pademangan, Jakarta Utara, telah dibangun 500 unit hunian baru melalui Koperasi JAPRA. Warga yang sebelumnya tinggal di rumah susun usang sekarang memiliki tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman. Ini menjadi contoh nyata bagaimana kerja sama sosial dan ekonomi dapat mengubah kualitas hidup masyarakat.

Koperasi bukan hanya tentang keuangan, tetapi juga tentang solidaritas. Setiap kontribusi, baik dari pemerintah, masyarakat, atau dunia usaha, akan memiliki dampak positif bagi generasi masa depan. Mari kita terus berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan