Pembaruan Ekonomi Hijau Kota Banjar Melalui Pengolahan Sampah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah Kota Banjar sedang mengimplementasikan langkah-langkah inovatif dalam pengelolaan sampah melalui program “Sampah Jadi Berkah”. Inisiatif ini mengubah limbah rumah tangga yang biasanya dianggap tidak bernilai menjadi sumber daya ekonomi dan simbol perubahan dalam tingkah laku masyarakat terhadap lingkungan.

Program tersebut didasarkan pada Peraturan Wali Kota Nomor 34 Tahun 2025 yang mengatur pengelolaan sampah rumah tangga dan jenis-sejenisnya. Peraturan ini menjadi dasar bagi pembangunan sistem pengelolaan sampah yang terpadu, mulai dari pemisahan sampah di rumah hingga pemanfaatan ulang oleh warga.

DLH Kota Banjar berusaha mengubah pandangan masyarakat tentang pengelolaan sampah, dari sekadar membuang menjadi memanfaatkan. Dinas ini aktif menyosialisasikan pentingnya memisahkan sampah organik, anorganik, dan residu langsung sejak dari rumah.

Agus Saripudin, Sekretaris DLH Kota Banjar, menekankan bahwa program ini tidak hanya tentang kebersihan, tetapi juga strategi jangka panjang untuk menciptakan lingkungan yang sehat, bersih, dan produktif. Keberhasilan program ini tergantung pada partisipasi aktif masyarakat, termasuk ketua RT, RW, dan pelaku UMKM.

Peraturan yang dikeluarkan juga menguatkan peran bank sampah dan UMKM sebagai penggerak ekonomi sirkular di tingkat lokal. Melalui sistem ini, masyarakat diundang untuk mengelola dan mendaur ulang sampah di sekitar mereka secara efektif.

Hasil dari daur ulang tidak hanya mengurangi volume sampah, tetapi juga membuka peluang usaha baru. Agus Saripudin menjelaskan bahwa “Sampah Jadi Berkah” tidak hanya mengurangi timbunan sampah, tetapi juga membuka jalan bagi peluang ekonomi baru melalui penguatan jaringan bank sampah dan kerjasama dengan sektor swasta.

Seiring berjalannya waktu, DLH Kota Banjar kini sedang mengembangkan sistem pengelolaan sampah berbasis digital. Aplikasi ini memudahkan pengawasan dan pelacakan pengangkutan sampah dengan real-time, sehingga proses pengawasan menjadi lebih transparan dan efisien.

Namun, transformasi digital ini tidak bisa berjalan tanpa kolaborasi lintas sektor. Pemerintah bekerja sama dengan sekolah, komunitas, dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem pengelolaan sampah yang inklusif dan berkelanjutan.

Sampah Jadi Berkah menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan sampah dapat menjadi penggerak utama dalam pengembangan ekonomi hijau. Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, Kota Banjar berharap dapat mewujudkan visi kota yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Inovasi dalam pengelolaan sampah tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif pada ekonomi lokal. Melalui kerjasama yang erat dan teknologi modern, Kota Banjar menunjukkan bahwa perubahan lingkungan dan kemajuan ekonomi bisa berjalan secara bersamaan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan