
Dua layanan keuangan digital, yakni bank digital dan dompet elektronik (e-wallet), seringkali dikira serupa. Kedua platform ini bisa diakses melalui aplikasi di ponsel pintar, tetapi memiliki perbedaan yang signifikan. Apa saja bedanya?
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank digital adalah lembaga perbankan yang beroperasi secara online, dengan minim atau tanpa kantor fisik. Layanan perbankan seperti menabung, transfer, pembayaran, deposito, investasi, hingga pinjaman semua dapat dilakukan melalui aplikasi.
Sementara itu, e-wallet adalah aplikasi yang menyimpan dana digital yang harus diisi terlebih dahulu (top-up) sebelum digunakan. Fitur perbankan yang kompleks jarang tersedia di e-wallet.
“E-wallet lebih difokuskan pada transaksi sehari-hari, seperti pembayaran ke toko, transfer antar pengguna, penggunaan QR code, pembayaran tagihan sederhana, dan sebagainya,” terang OJK dalam unggahan di Instagram @sikapiuangmu, dikutip Minggu (5/10/2025).
Bank digital langsung terhubung dengan rekening bank, sedangkan e-wallet memerlukan saldo yang telah diisi untuk bisa dilakukan transaksi.
Dalam hal pengawasan, bank digital diterapkan oleh OJK, sementara dana nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). E-wallet diawasi oleh Bank Indonesia (BI), namun penyedia layanan harus memiliki izin dan mematuhi regulasi terkait dengan saldo dan transaksi.
Bank digital mendukung berbagai jenis transaksi, mulai dari aktivitas harian hingga fitur keuangan lanjutan seperti tabungan, deposito, investasi, dan pinjaman. E-wallet lebih cocok untuk transaksi kecil hingga menengah, seperti belanja di toko, pembayaran tagihan, dan transfer antar pengguna.
Dari segi verifikasi, bank digital memiliki proses identifikasi yang lebih ketat. Meski bisa membuka rekening secara online, prosesnya harus memenuhi regulasi bank. Untuk transaksi besar, bank digital biasanya tidak memiliki batasan signifikan, berbeda dengan e-wallet yang memiliki limit transaksi harian atau bulanan.
“Pendaftaran dan penggunaan lebih mudah, top-up dapat dilakukan melalui berbagai cara, tetapi memiliki batasan saldo atau limit transaksi per hari atau per bulan,” jelas OJK.
Penggunaan bank digital dan e-wallet bergantung pada kebutuhan keuangan individu. Bank digital lebih cocok bagi yang memerlukan layanan perbankan lengkap, sementara e-wallet lebih praktis untuk transaksi sehari-hari yang cepat dan mudah. Pilih dengan bijak berdasarkan kebutuhanmu!
Berbeda dengan bank digital yang terikat dengan regulasi perbankan yang ketat, e-wallet lebih fleksibel dalam penggunaan. Namun, kepastian jaminan dana di e-wallet lebih terbatas dibandingkan bank digital. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan keduanya agar dapat memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan finansial kita.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.