Bawang Putih: Kejagung Ungkap Masalah-Masalah yang Menyulitkan Penurunan Harganya

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kejaksaan Agung mengungkapkan bahwa beberapa masalah telah mengakibatkan penurunan realisasi impor bawang putih, sehingga harga komoditas tersebut tetap tinggi. Ferry Taslim, koordinator I Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun), menyebutkan adanya dugaan maladministrasi dan monopoli dalam penerbitan izin impor sebagai penyebab utama keterlambatan impor bawang putih di dalam negeri.

Dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah di Kemendagri, Senin (6/10/2025), Ferry Taslim menjelaskan bahwa proses impor bawang putih terkendala oleh hambatan penerbitan rekomendasi dan surat persetujuan impor (SPI) dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Kompleksitas regulasi juga dianggap sebagai faktor yang menyebabkan keterlambatan dan membuka peluang maladministrasi dalam penyelenggaraan kewenangan.

Ia juga mengungkapkan khawatir adanya tindak pidana korupsi terkait dengan pemberian rekomendasi impor yang tidak transparan, yang dapat disusupi dengan praktik suap atau gratifikasi. Selain itu, beberapa importir diduga mengendalikan mayoritas izin impor, sehingga dapat memanipulasi harga bawang putih. Ini termasuk dalam pelanggaran UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktek monopoli.

Pengusaha juga diduga melakukan penimbunan stok, sementara keterbatasan armada pengiriman barang menyebabkan stok bawang putih menjadi terbatas di dalam negeri. Keterbatasan ini mengakibatkan distorsi harga. Menurut data Kantor Staf Presiden, harga bawang putih masih di atas harga acuan penjualan (HAP) Rp 38.000/kg, dengan rata-rata harga nasional saat ini Rp 41.900/kg. Status harga bawang putih saat ini dikategorikan tidak aman.

Menanggapi kondisi ini, pemerintah dan otoritas peradilan perlu meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam proses perizinan impor agar harga bawang putih dapat stabil dan terjangkau bagi masyarakat. Dalam konteks ini, kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, dan masyarakat sangat penting untuk menanggulangi praktik monopoli dan korupsi yang merugikan semua pihak.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan