Warga Jakarta Berpikiran Berbeda Soal Pindahnya Patung Jenderal Sudirman

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemindahan patung Jenderal Sudirman dari lokasinya saat ini ke perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman telah menjadi topik hangat di kalangan warga Jakarta. Rencana ini mendapat dukungan dari beberapa pihak, tetapi juga menghadapi penolakan yang kuat dari sekelas lain.

Salah satu pemuda di Jakarta, Rizky berusia 30 tahun, menyambut baik perjalanan patung tersebut. Menurutnya, langkah ini dianggap penting untuk menunjang penataan kawasan integrasi transportasi di Dukuh Atas. Rizky berkata bahwa transportasi umum seperti KRL sangat penting bagi masyarakat, terutama pada jam-jam sibuk. Oleh karena itu, perbaikan infrastruktur di sekitar stasiun diperlukan.

Namun, Rizky juga mencatat bahwa Pemprov DKI Jakarta harus memperhatikan aspek sejarah. Ia mendorong pemerintah untuk konsultasi dengan pihak-pihak terkait agar pemindahan tidak menimbulkan kontroversi.

Sebaliknya, Adit berusia 27 tahun tidak menyetujui rencana tersebut. Menurutnya, pemindahan patung hanya akan menambah beban biaya pemerintah. Adit menganggap patung Jenderal Sudirman sudah menjadi ikon di Jalan Sudirman, dan jika dipindahkan akan membuat warga merasa kehilangan sesuatu. Ia menambahkan bahwa patung itu sudah bersejarah dan secara finansial tidak ada gunanya untuk memindahkannya.

Adit juga menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta sebaiknya lebih fokus pada masalah-masalah yang lebih mendesak, seperti banjir, polusi, dan kemacetan. Menurutnya, patung tidak mengganggu akses transportasi, jadi tidak ada alasan untuk memindahkannya. Jika tetap dilakukan, ia mendesak agar tidak menggunakan anggaran negara.

Sementara itu, Haecal berusia 29 tahun juga menolak pemindahan patung. Ia menganggap langkah itu hanya akan menambahkan beban biaya yang tidak perlu. Haecal berpendapat bahwa patung itu sudah menjadi bagian penting dari sejarah dan tidak seharusnya dipindah-pindah. Ia mengusulkan agar anggaran yang akan dipakai untuk pemindahan lebih baik dialokasikan untuk membantu warga miskin di Jakarta.

Haecal juga mengusulkan agar Pemprov lebih fokus pada pemberian lapangan kerja bagi masyarakat. Menurutnya, banyak warga yang masih menganggur dan membutuhkan bantuan lebih.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung telah memastikan bahwa patung Jenderal Sudirman akan dipindahkan ke lokasi baru di perbatasan Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman. Ia menjelaskan bahwa lokasi baru ini lebih strategis karena berada di jalur menuju kawasan Dukuh Atas, yang akan menjadi simpul transportasi transit-oriented development (TOD). Menurutnya, patung akan menjadi ikon baru yang lebih menarik bagi warga selama melintasi jalan, terutama ketika sedang macet.

Rencana Pemprov DKI Jakarta untuk memindahkan patung Jenderal Sudirman tetap menghadirkan debat sengit di masyarakat. Sementara beberapa orang melihat ini sebagai langkah progresif untuk penataan kota, ada juga yang merasa pemindahan hanya akan menambahkan biaya dan menghilangkan sejarah yang berharga. Masalah ini mengajak kita untuk mempertimbangkan apakah kemajuan infrastruktur harus berarti kehilangan identitas sejarah.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan