Peserta Magang Pemerintah Hanya untuk Lulusan Terbaru

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di ibu kota negara, Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, menjelaskan bahwa program magang pemerintah khususnya untuk mereka yang baru lulus sekolah selama maksimal satu tahun. Menurut Airlangga, ini adalah upaya pemerintah untuk memberikan lulusan baru kesempatan mendapatkan pengalaman kerja. “Penting memberikan kesempatan kepada lulusan baru. Hal ini karena umumnya, mereka sering ditanyakan tentang pengalaman kerja saat mencari pekerjaan,” kata Airlangga saat ditemui di kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, pada malam Jumat (3 Oktober 2025).

Airlangga mengungkapkan bahwa ada kesenjangan antara lulusan baru dan kebutuhan lapangan kerja. Ia yakin program ini dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah tersebut. “Ada celah antara lulusan baru dengan dunia kerja. Program magang ini dirancang untuk menghubungkan kedua belah pihak,” jelasnya.

Untuk mereka yang sudah lulus lebih dari dua atau tiga tahun, pemerintah akan menyediakan program pelatihan kerja melalui Kementerian Ketenagakerjaan. “Orang yang sudah tidak tergolong lulusan baru akan diarahkan ke program retraining dari Kemenaker,” tuturnya.

Menurut Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 8 tahun 2025, ada tiga syarat utama untuk menjadi peserta magang. Salah satunya adalah lulusan perguruan tinggi dengan waktu maksimum satu tahun sejak ijazah. “Lulusan program pendidikan diploma atau sarjana tidak lebih dari satu tahun sejak tanggal ijazah pada saat mendaftar Program Pemagangan,” tertera dalam pasal 3 ayat 2b peraturan tersebut.

Bagi lulusan baru, program magang ini bukan hanya peluang untuk belajar, tetapi juga membuka pintu masuk ke dunia profesional. Dengan pengalaman praktis, mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan di lapangan. Program ini juga memberikan manfaat bagi perusahaan yang bisa mengembangkan talenta baru. Bagi yang sudah lebih lama lulus, pelatihan kerja menjadi alternatif untuk memperbarui keterampilan dan tetap relevan di pasar kerja. Meskipun terdapat kesenjangan antara lulusan dan kebutuhan industri, ini menjadi peluang untuk memperkuat ekosistem pendidikan dan industri di Indonesia.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan