Pengusaha Alat Pertanian Bangkrut Setelah Tiga Mesin Traktor Dipesan dan Hilang

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Di Kabupaten Pangandaran, kejadian pencurian kembali menggelisahkan para petani setempat. Tinggal tiga unit mesin traktor yang dimiliki para agraria celaan menjadi korban perampas dalam waktu singkat, tepat sebelum musim tanam dimulai. Insiden ini terjadi pada malam Rabu, 1 Oktober 2025, di daerah persawahan.

Usup Supriadi, salah satu petani yang terpengaruh, menceritakan bahwa keberadaan traktor tersebut hilang saat mereka hendak mempersiapkan lahan pada keesokan harinya. Mesin yang seharusnya berada di tempat penyimpanan telah lenyap tanpa jejak. Usup menghubungkan kejadian ini dengan letak penyimpanan yang terpencil dari perkotaan, yang dipercaya memudahkan para pelaku beraksi tanpa gangguan.

Petani mengungkap keprihatinan mereka karena insiden seperti ini tidak baru terjadi. Kehilangan perangkat pertanian ini tidak hanya mengganggu persiapan tanam, tetapi juga menjadi beban bagi pengelolaan lahan yang semakin mendesak.

Neni Nirwana, koordinator Balai Penyuluhan Pertanian Padaherang, menekankan pentingnya melaporkan setiap kejadian pencurian kepada pihak berwenang. Dia membentuk bahwa waktu yang saat ini sedang dihadapi petani dalam program swasembada pangan nasional. Kerugian mesin traktor justru menghambat upaya tersebut. Selain itu, dia menyarankan penggunaan traktor roda empat milik kelompok tani untuk memudahkan pengawasan dan menjaga keamanan alat pertanian.

Sementara itu, kepolisian aktif mengejar kasus ini. Pelaksana Tugas Kasi Humas Polres Pangandaran, Iptu Yusdiana, memberitahu bahwa penyelidikan masih berlangsung dengan mengumpulkan bukti dan menyelidiki keterlibatan komplotan atau individu dalam peristiwa ini.

Keadaan seperti ini mengingatkan betapa pentingnya keamanan dan kerjasama antar warga untuk menjaga aset pertanian yang kritis. Petani di Pangandaran perlu bersatunya untuk mencegah insiden serupa di masa mendatang, terutama saat persiapan tanam semakin memuncak. Dengan langkah-langkah yang tepat, mereka bisa melindungi sumber daya produksi dan menjamin keberlanjutan pertanian di daerah tersebut.

Studi kasus yang serupa di daerah lain menunjukkan bahwa kerjasama antara petani dan aparat keamanan bisa mengurangi kasus pencurian alat pertanian. Pelatihan tentang pengamanan lahan dan kolaborasi dengan tim keamanan setempat telah berhasil mencegah insiden serupa. Oleh karena itu, pengalaman dari daerah lain bisa menjadi pelajaran berharga bagi petani di Pangandaran untuk meningkatkan keamanan dan kerjasama dalam menjaga alat-alat pertanian mereka.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan