Pelapangan Sidoarjo Terpaksa Ditutup Akibat Banjir Bandang yang Merenggut 21 Korban Jiwa

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dalam insiden runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, BNPB mengonfirmasi jumlah korban jiwa mencapai 36 orang. Mayoritas dari korban tersebut ditemukan di lantai pertama bangunan.

Mayjen TNI Budi Irawan, Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, menjelaskan bahwa sebagian besar korban teridentifikasi di lantai tersebut. Seksi A1 dan A2 menjadi area yang ditangani oleh Basarnas dalam proses evakuasi. “Paling banyak korban di temukan di lantai 1,” katanya dalam jumpa pers Minggu (5/10/2025).

Terhadap proses evakuasi, ada kendala dengan beton yang menempel pada bangunan tetangga. Hal ini mengharuskan tim bekerja dengan hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan lebih lanjut. “Ada beton yang menempel di sebelah kiri, Pak Muji dari ITS akan datang untuk memastikan pemotongan beton tidak merusak struktur bangunan sekitar,” ujar Budi.

Saat ini, Basarnas masih berusaha mencari 27 korban yang masih tertimbun. Evakuasi diharapkan dapat diselesaikan sebelum hari ini. “Berdasarkan situasi di lapangan, kegiatan ini akan segera usai,” ungkapnya. Budi juga menambahkan bahwa BNPB akan terus merespon dengan cepat untuk mengecelerakan proses evakuasi.

Bencana ini mengingatkan betapa pentingnya kebijakan dan teknologi dalam penanganan bencana. Kerjasama antara berbagai pihak seperti BNPB, Basarnas, dan institusi pendidikan seperti ITS diperlukan untuk memastikan respons yang efektif. Melalui inovasi dan koordinasi yang baik, upaya penanganan bencana dapat menjadi lebih cepat dan aman.

Perawatan bangunan juga menjadi poin utama untuk mencegah insiden serupa di masa depan. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama menjaga kebersihan dan keamanan fasilitas umat untuk menghindari tragedi yang sama.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan