Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak perlu dihentikan meskipun telah terjadi beberapa insiden keracunan. Ia menyoroti bahwa program tersebut sudah menunjukkan perkembangan positif, meski masih ada beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya.
Dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Luhut mengungkapkan bahwa semua program memerlukan waktu untuk matang. Ia membandingkan proses ini dengan cara memakan cabai, yang tidak bisa langsung terasa pedas. Luhut juga menambah bahwa proses perbaikan sedang berlangsung, dan kekurangan yang ada dapat diatasi dengan perbaikan bertahap.
Luhut mengaku telah melakukan pengecekan langsung terhadap data yang disediakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menegaskan bahwa BGN telah melakukan perbaikan, termasuk dalam serapan anggaran dan penyerapan lapangan kerja yang sudah mencapai 380 ribu orang. Selain itu, Luhut berharap dalam waktu tiga bulan program ini akan lebih baik.
Dalam menanggapi insiden keracunan, Luhut meminta BGN untuk melakukan sertifikasi layak higienis di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia menekankan agar tidak terlalu pesimis terhadap program ini karena MBG adalah program baru yang baru dijalankan di Indonesia.
Sebelumnya, Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia (JPPI) telah meminta penutupan program MBG setelah banyak kasus keracunan siswa akibat konsumsi makanan bergizi. Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, menyampaikan bahwa masalah ini bukan hanya kesalahan teknis, melainkan kesalahan sistem di BGN.
Di Yogyakarta, sejumlah ibu yang beranggotakan Suara Ibu Indonesia menggelar aksi protes meminta penutupan MBG. Aksi ini dilaksanakan di Bundaran UGM, Sleman, dengan membawa alat dapur yang dipukul sebagai bentuk protes. Mereka juga membawa poster dengan tulisan seperti “Hentikan MBG” dan “MBG Makan Beracun Gratis”.
Kalis Mardiasih, salah satu pegiat Suara Ibu Indonesia, menjelaskan bahwa aksi dilakukan sebagai bentuk batas sabar mereka terhadap keracunan massal yang terjadi akibat program MBG di berbagai wilayah.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjadi sorotan telah memperlihatkan kemajuan meskipun masih ada tantangan. Upaya perbaikan sedang berlangsung, dan dengan dukungan yang tepat, program ini dapat menjadi lebih efisien. Keracunan yang terjadi tidak harus menjadi alasan untuk menghentikan program ini, tetapi harus dijadikan pelajaran untuk perbaikan yang lebih baik. Ketabahan dan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai stakeholder akan menjadi kunci sukses program ini di masa depan.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.