Kartu Maybank Belum Diterima, Ternyata Transaksi Palsu

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Saya adalah pelanggan kartu kredit Mini Maybank yang mengalami masalah serius. Pada akhir Agustus 2025, saya menerima pemberitahuan tentang transaksi luar negeri yang tidak saya lakukan. Langsung setelah menerima informasi itu, saya segera menghubungi Maybank untuk melaporkan transaksi tersebut dan menurut petunjuk bank, kartu saya diblokir dengan janji akan diganti dengan kartu baru.

Sayangnya, hingga 27 September 2025, kartu pengganti belum sampai ke tangan saya. Yang lebih parah, saya menemukan bahwa ada lagi transaksi yang tercatat pada kartu yang seharusnya sudah dinonaktifkan dan belum pernah saya aktifkan. Setelah mengetahui hal ini, saya menghubungi Maybank kembali. Namun, bank meminta saya untuk mengaktifkan kartu pengganti terlebih dahulu sebelum bisa memproses sanggahan transaksi tersebut.

Kejadian ini sangat mengkhawatirkan. Bagaimana mungkin transaksi bisa dilakukan pada kartu yang belum pernah saya terima dan aktifkan? Jika demikian, itu mempertanyakan efektivitas proses pemblokiran dan penggantian kartu yang telah dilakukan.

Saya meminta penjelasan resmi dan solusi segera dari Maybank tentang mekanisme keamanan yang memungkinkan transaksi terjadi pada kartu yang belum diaktifkan. Selain itu, prosedur sanggahan transaksi yang tidak memerlukan aktivasi kartu yang belum saya terima juga perlu dijelaskan. Untuk referensi, berikut nomor laporan pengaduan saya dalam satu bulan terakhir: 250830C000013, 250922R001108, 250830R000283, 250922R001405. Saya harap Maybank bisa memberikan tanggapan dan penyelesaian secepat mungkin.

Terima kasih atas perhatian dan kerja samanya.

Nicholas
nichoaje@gmail.com

Catatan: Keluhan di atas belum mendapatkan tanggapan dari pihak terkait.

Menanggapi masalah keamanan kartu kredit yang semakin meluas, banyak bank mulai mengimplementasikan teknologi biometrik sebagai tambahan lapisan keamanan. Bank Indonesia juga telah mengeluarkan peraturan baru yang memerlukan verifikasi dua langkah untuk semua transaksi internasional. Studi kasus menunjukkan bahwa pengaduan mengenai transaksi tidak dikenal meningkat 30% dalam waktu satu tahun terakhir, terutama pada kartu kredit dengan fitur pembayaran tanpa kontak.

Setiap pelanggan harus tetap waspada dengan aktivitas kartu mereka dan melaporkan segera jika terdapat tindakan yang tidak biasa. Bank juga perlu meningkatkan transparansi dalam proses pengelolaan kartu pengganti dan sanggahan transaksi agar pelanggan merasa terpercaya. Perbaikan sistem keamanan bukan hanya tanggung jawab bank, tetapi juga keanggotaan aktif pelanggan dalam melindungi informasi pribadi mereka.

Penting bagi semua pengguna kartu kredit untuk selalu memantau transaksi dan melaporkan segala aktivitas yang tidak biasa. Kerjasama antara bank dan pelanggan dalam menjaga keamanan fintech akan mendukung ekosistem keuangan yang lebih aman.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan