Dokter Amputasi Korban Selamat di Bawah Reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi dari RSUD Sidoarjo, dr Larona Hydravianto, mengisahkan pengalaman saat ia melakukan amputasi darurat untuk menyelamatkan Nur Ahmad, seorang santri berusia 14 tahun dari Ponpes Al Khoziny, Sidoarjo, yang terjebak di bawah reruntuhan. Dalam keadaan darurat, Larona berusaha merangkak melalui celah sempit untuk mencapai Ahmad, yang lengan kanannya terperangkap di bawah beton.

“Saya merasa takut, tetapi tidak ada waktu untuk berpikir panjang. Saat tiba di lokasi kejadian, saya langsung ingin melihat kondisi korban. Ada yang memanggil saya karena helm yang saya pakai tidak terlalu aman, tetapi saya tidak peduli. Prioritasnya adalah untuk segera mengetahui kondisi pasien, jadi saya langsung merangkak ke dalam,” ungkap Larona, seperti dilansir detikJatim, Minggu (5/10/2025).

Bersama dengan spesialis anestesi dr Farouq Abdurrahman dan PPDS Ortopedi dr Aaron Franklyn, Larona menuju ke lokasi Ahmad. Kondisi reruntuhan genting yang tidak stabil dan berisiko runtuh kembali membuat situasinya semakin genting. “Kami hanya bisa berdoa karena tidak tahu apakah bangunan akan runtuh kembali, terutama setelah sebelumnya ada angin kencang dan suara bangunan mulai bergetar. Kami khawatir,” katanya.

Larona menjelaskan bahwa lengan Ahmad sudah hancur hingga siku dan tidak dapat diselamatkan. Dengan beton besar yang sulit diangkat cepat, timnya memutuskan untuk melakukan amputasi darurat untuk menyelamatkan hidup korban. Setelah amputasi berhasil dilakukan, tim menarik Ahmad keluar dan memberikan bantuan darurat, termasuk pemberian oksigen, posisi kepala yang tepat, dan infus tambahan.

Setelah stabil, Ahmad segera dibawa ke RSUD Sidoarjo untuk operasi lanjutan. Pada malam yang sama, lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk membersihkan luka, menghilangkan jaringan mati, dan merapikan bagian yang diamputasi.

Dalam kasus seperti ini, kecepatan dan keputusan tepat menjadi kunci utama dalam menyelamatkan nyawa korban. Keberanian tim medis, termasuk dr Larona, menunjukkan betapa pentingnya persiapan dan kerjasama di-times medis dalam situasi darurat. Operasi ini bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga tentang keberanian untuk mengambil risiko dalam waktu yang sangat terbatas.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan