Badai Puting Beliung Melanda Dua Desa di Bojongsoang Bandung, Ratusan Warga Kehilangan Rumah

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Minggu (5 Oktober 2025), angin puting beliung melanda dua desa di Bojongsoang, Bandung, menyebabkan rusaknya beberapa rumah warga. Kejadian tersebut terjadi saat cuaca mendung di wilayah tersebut.

Menurut informasi dari detikJabar, Camat Bojongsoang, Kankan Taufik, mengungkapkan bahwa angin puting beliung tersebut melintasi Desa Bojongsoang dan Desa Lengkong. Data awal menunjukkan bahwa kerusakan terparah terjadi di RW 09 dan RW 10 di Kampung Cijagra, Desa Bojongsoang. Di RW 09, 19 kepala keluarga dengan 57 jiwa terdampak, sedangkan di RW 10, 30 kepala keluarga atau 90 jiwa terpengaruh.

“Kerusakan yang terjadi terutama pada bagian atap rumah,” kata Kankan. “Saat ini, kami masih melakukan pendataan. Salah satu korban, seorang ibu dengan inisial A, telah dibawa ke RS Welas Asih karena luka-luka.”

Selain Desa Bojongsoang, Desa Lengkong juga mengalami kerusakan signifikan. Berdasarkan laporan sementara, empat RW mengalami dampak, yaitu RW 08, RW 09, RW 10, dan RW 11 di Kampung Ciganitri. Rincian kerusakan meliputi: RW 08 dengan 21 jiwa (7 KK), RW 09 dengan 6 jiwa (1 KK), RW 10 dengan 16 jiwa (4 KK), dan RW 11 dengan 24 jiwa (6 KK).

Bencana alam seperti angin puting beliung sering terjadi di wilayah dengan kondisi cuaca yang ekstrem. Penelitian terkini menunjukkan bahwa perubahan iklim meningkatkan frekuensi bencana ini, menjadikan persiapan dan mitigasi terus menjadi prioritas. Studi kasus di daerah lain menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur tangguh dan sistem peringatan dini dapat mengurangi dampak negatif.

Bencana alam tidak hanya memengaruhi fisik tetapi juga psikis warga. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial dan kebijakan pemulihan cepat dapat mempercepat pemulihan masyarakat. Oleh karena itu, upaya pengendalian dan pemulihan harus dilakukan dengan cepat dan efektif.

Ketika berkutat dengan dampak angin puting beliung, penting untuk merenungkan bagaimana kita dapat berlatih kebersatan dalam menghadapi bencana. Dengan membawa pelajaran dari kesempatan ini, kita bisa lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan