Sumber Daya Manusia Kompetitif Menjadi Pilihan Utama untuk Kemandirian Ekonomi Negara

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Yassierli, Menteri Ketenagakerjaan, menekankan bahwa kemandirian ekonomi Indonesia hanya dapat diraih dengan adanya sumber daya manusia yang unggul dan hubungan industrial yang harmonis. Negara ini memiliki potensi untuk meraih kemandirian dalam produksi industri, sehingga tidak lagi bergantung pada produk impor.

“Jika warga Indonesia mampu membuat pakaian, sepatu, dan komponen otomotif, maka tidak lagi perlu mengimpor produk dari luar negeri. Hal ini adalah inti dari substitusi impor yang perlu dipromosikan,” katanya dalam pernyataan, Sabtu (4/10/2025).

Komentar ini disampaikannya saat menjadi narasumber dalam Seminar Nasional bertema ‘Industri Manufaktur Indonesia Terkini: Menavigasi Tantangan Berdasarkan Indeks PMI’ yang diselenggarakan oleh Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (3/10).

Yassierli mendorong agar pembangunan industri tidak hanya berfokus pada ekspor, tetapi juga memperhatikan daya beli masyarakat. Tanpa itu, pertumbuhan industri hanya akan menciptakan ketergantungan baru yang tidak langsung memberikan manfaat pada masyarakat.

Saat ini, tantangan utama di sektor ketenagakerjaan masih didominasi oleh tenaga kerja dengan pendidikan SMA/SMK, sementara industri membutuhkan keterampilan berbasis teknologi. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah terus mendorong peningkatan kompetensi melalui pelatihan, pemagangan, dan teaching factory agar tenaga kerja Indonesia lebih adaptif dan daya saing.

Selain itu, Yassierli mengapresiasi dialog antara serikat pekerja dan pengusaha yang tidak hanya membahas upah, tetapi juga masa depan industri dan tenaga kerja. “Kunci menghadapi tantangan global adalah kolaborasi. Serikat pekerja, pengusaha, dan pemerintah harus bekerja sama untuk membangun ekosistem ketenagakerjaan yang adil dan produktif,” ucapnya.

Jumhur Hidayat, Ketua Umum KSPSI, meminta agar pembangunan industri diiringi dengan peningkatan daya beli masyarakat. Tanpa daya beli, produk dalam negeri akan susah terserap di pasaran.

Jumhur juga mendorong pengolahan sumber daya alam agar menghasilkan nilai tambah, bukan sekadar mengekspor bahan mentah. Menurutnya, anggaran pelatihan tenaga kerja di Indonesia masih jauh ketinggalan dibandingkan negara tetangga. “Jika anggaran pelatihan ditingkatkan secara signifikan, industri akan semakin kuat dan tenaga kerja akan lebih terampil,” katanya.

Menurut Jumhur, kemandirian ekonomi hanya dapat dicapai jika industri nasional, pendidikan, dan pelatihan tenaga kerja bekerja sama secara terpadu. “Jika semua sektor berjalan bersinergi, saya yakin Indonesia akan bangkit sebagai negara industri yang mandiri dan kuat.”

Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama di pasar global, dengan menekankan pada industri lokal dan peningkatan keterampilan tenaga kerja. Dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pengusaha, dan serikat pekerja, kemandirian ekonomi dapat dicapai. Investasi dalam pendidikan dan pelatihan adalah kunci untuk membangun tenaga kerja yang bersaing secara global dan mendukung pertumbuhan industri berkelanjutan.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan