Pasar smartphone murah global mengalami pertumbuhan dengan dominasi produsen dari Asia

Saskia Puti

By Saskia Puti

Pasar smartphone dengan harga di bawah US$200, atau sekitar Rp3,2 juta, mengalami pertumbuhan yang signifikan di tingkat global. ini didorong oleh permintaan yang tinggi dari konsumen di negara-negara berkembang, serta strategi pemasaran yang agresif dari produsen asal Asia. Analisis terkini menunjukkan bahwa segmen ini menjadi katalis utama perkembangan industri telepon pintar, khususnya ketika pasar global mengalami penurunan.

Beberapa merek seperti Meizu, TCL, Nokia, dan itel terus merilis produk dengan spesifikasi menarik di rentang harga yang terjangkau. Mereka berhasil menyajikan fitur-fitur yang sebelumnya hanya tersedia di smartphone kelas menengah, seperti kamera dengan resolusi tinggi, baterai berkapasitas besar, dan dukungan jaringan 5G pada beberapa model.

Untuk meraih sukses, produsen tidak hanya bergantung pada harga yang rendah, tetapi juga menghadirkan nilai tambah melalui desain yang estetis dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Strategi ini berhasil dalam menjaga kepercayaan konsumen di tengah persaingan yang semakin sengit.

Meizu, melalui sub-brand mblu, baru saja meluncurkan Meizu mblu 22 Pro, yang menawarkan kombinasi desain premium dan kinerja yang memadai dengan harga yang terjangkau. Ponsel ini dilengkapi dengan layar AMOLED dan chipset MediaTek yang optimal untuk penggunaan sehari-hari. Keberhasilan model ini menunjukkan bahwa konsumen smartphone murah semakin mempedulikan aspek estetika dan kenyamanan.

Sementara itu, TCL hadir dengan TCL 40 X 5G, salah satu ponsel 5G terjangkau di pasaran. Teknologi jaringan generasi kelima ini di segmen harga rendah ini memperluas akses konsumen untuk menikmati kecepatan internet tinggi. Langkah ini diyakini akan mempercepat adopsi 5G di berbagai negara, terutama di Asia Tenggara dan Amerika Latin.

Nokia, di sisi lain, terus memperkuat posisinya dengan merek yang dikenal awet dan berkualitas. Nokia G21 Dual, misalnya, menawarkan baterai yang dapat bertahan hingga tiga hari pemakaian normal, menjadi daya tarik utama bagi yang memprioritaskan ketahanan daya. Reputasi Nokia dalam hal build quality juga menjadi kelebihan yang sulit ditandingi.

Produsen smartphone murah juga mengoptimalkan pemasaran digital untuk menarik konsumen muda. Mereka bekerja sama erat dengan platform e-commerce dan influencer lokal untuk meningkatkan pengenalan merek. Platform seperti Amazon, Flipkart, dan berbagai marketplace lokal menjadi saluran distribusi utama yang membantu mengurangi biaya operasional.

Contohnya, itel berhasil mempromosikan Vision 3 sebagai produk unggulan di Amazon India melalui strategi flash sale dan paket menarik. Model bisnis ini memungkinkan mereka mencapai volume penjualan tinggi dengan margin keuntungan yang lebih tipis, namun tetap dapat bertahan secara berkelanjutan.

Pertumbuhan pasar smartphone murah juga memiliki dampak signifikan pada migrasi teknologi, khususnya transisi dari jaringan 2G dan 3G ke 4G dan 5G. Ketersediaan perangkat yang mendukung jaringan terbaru dengan harga terjangkau menjadi faktor penting dalam program digitalisasi nasional berbagai negara. Beberapa pemerintahan bahkan mulai bekerja sama dengan produsen smartphone murah untuk program subsidi perangkat, dengan tujuan mempercepat penetrasi internet broadband dan mengurangi kesenjangan digital antara daerah perkotaan dan pedesaan.

Di Indonesia, tren ini terus berkembang dengan hadirnya berbagai pilihan smartphone menarik. Itel S23+, misalnya, menjadi alternatif populer bagi konsumen yang ingin mendapatkan perangkat berkualitas dengan budget terbatas. Bahkan pada momen-momen khusus seperti Lebaran, smartphone murah selalu menjadi favorit masyarakat untuk upgrade atau sebagai hadiah.

Segmen harga terjangkau ini menunjukkan potensi pasaran yang stabil dan terus berkembang. Di masa depan, persaingan di bidang ini diharapkan semakin sengit dengan masuknya pemain baru dan inovasi teknologi. Produsen yang berhasil menawarkan nilai tambah terbaik dengan harga paling kompetitif akan mendominasi pasar, sedangkan yang gagal beradaptasi mungkin akan kehilangan pangsa mereka.

Konsumen kini memiliki pilihan yang lebih luas untuk mendapatkan smartphone berkualitas tanpa harus menyentuh kantong secara berlebihan. Ini bukan hanya memberikan akses teknologi yang lebih maju, tetapi juga mendorong perkembangan digital di berbagai lapisan masyarakat. Dengan terus berinovasi, produsen smartphone murah tidak hanya memenuhi kebutuhan, tetapi juga mewujudkan visi inklusi digital yang lebih luas.

Baca juga Info Gadget lainnya di Info Gadget terbaru

Tinggalkan Balasan