Wanita Polandia Meninggal Akibat Malnutrisi setelah Hanya Makan 22 Kg Buah-BB

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Karolina Krzyzak, seorang wanita berkebangsaan Polandia, wa­kat 27 tahun, meninggal karena penyakit kekurangan gizi setelah mengikuti diet berbahan buah secara ekstrem. Saat meninggal, tubuhnya hanya ber­berat sekitar 22 kilogram. Sebelum wafat, Karolina sering mengeluh kepada teman-temannya tentang kelemahan fisik dan ketiadaan tenaga. Keluarganya dan orang terdekatnya berulang kali meminta dia untuk mengubah gaya hidupnya.

Karolina sangat percaya pada konsep “clean eating,” yakni keyakinan bahwa konsumsi makanan murni dapat membersihkan pikiran dan jiwa. Ide ini banyak dipopulerkan di media sosial, khususnya melalui akun influencer yang menekankan pentingnya menghindari makanan olahan dan minyak biji-bijian. Karolina mulai menjalani pola makan vegan saat kuliah di Universitas Leeds, Inggris, dan pernah aktif mengorganisir kegiatan klub vegan di kampus.

Sejak masa remaja, Karolina sudah mengalami anoreksia. Ia pernah menghubungi seorang influencer raw-vegan untuk meminta saran terapi anoreksia dan merestorasikan siklus menstruasi hanya dengan makan buah-buahan. Influencer tersebut mengarahkan Karolina untuk melaksanakan puasa, detoks, dan menyelaraskan diri dengan alam. Pada tahun kedua kuliahnya, Karolina berpindah ke pola makan raw vegan, yang sebagian besar terdiri dari makanan nabati tidak diproses yang dikonsumsi mentah atau dipanaskan dalam suhu rendah.

Pada 2018, Karolina kembali ke Warsawa untuk perawatan, tetapi kemudian kembali lagi ke pola makan vegan. Tahun 2024, ia pergi ke Bali dan bergabung dengan komunitas fruitarian di Ubud. Di sana, ia bertemu dengan influencer yang selama ini diikuti di dunia maya dan menghadiri diskusi tentang raw vegan dan kesehatan. Sayangnya, kondisinya semakin buruk pada November 2024, meskipun banyak yang menyarankan dia segera mendapatkan perawatan. Karolina meninggal di Bali pada Desember 2024.

Komunitas penganut diet buah menolak klaim bahwa kematian Karolina langsung disebabkan oleh pola makan buah, melainkan karena asupan makanan yang terlalu sedikit. Emilia, sahabat dan mantan penganut raw vegan, mengingatkan bahwa kehidupan influencer sering berbeda dengan citra yang ditampilkan di media sosial. Karolina, menurut Emilia, terlalu terpaku pada kepercayaan diet yang salah. “Kamu akhirnya menyadari bahwa tubuh perlu kuat untuk hidup di dunia ini, berbuat baik, dan menolong orang lain. Karolina tak pernah membunuhkan itu,” ujarnya.

Diet ekstrem, khususnya yang berfokus pada konsumsi buah saja, telah menimbulkan diskusi luas tentang kecukupan gizi dan risiko kesehatan. Studi menunjukkan bahwa pola makan yang terlalu terbatasi dapat menyebabkan defisiensi nutrisi, penurunan daya tahan tubuh, dan bahkan kematian. Kasus Karolina menjadi peringatan penting bagi mereka yang mencoba diet alternatif untuk selalu mempertimbangkan aspek medis dan konsultasi dengan ahli gizi.

Diet sehat harus seimbang, mencakup berbagai macam makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh. Tidak ada satu pola makan yang cocok untuk semua orang, dan perubahan drastis dalam gaya hidup harus dilakukan dengan bijak. Meskipun keinginan untuk hidup sehat dapat dipuji, kebijaksanaan dalam pendekatan diet sangatlah penting. Pertimbangkan selalu dampak jangka panjang terhadap kesehatan Anda.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan