Sambungan Tol Serpong-Bogor 2028 Mengurangi Waktu Tempuh Jadi 45 Menit

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pemerintah berencana memulai konstruksi Jalan Tol Bogor-Serpong melalui rute Parung pada tahun 2026. Proyek ini diharapkan akan mengurangi waktu perjalanan dari Bogor ke Serpong menjadi kurang dari 45 menit.

Wilan Oktavian, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum (PU), menyampaikan rencana awal pengadaan tanah untuk proyek ini akan dilakukan pada awal tahun 2026. Dengan demikian, pelaksanaan konstruksi dijadwalkan pada bulan Oktober 2026, dengan target selesai pada Agustus 2028. “Kita berharap konstruksi dapat dimulai Oktober 2026 dan rencananya akan rampung Agustus 2028. Untuk itu, pengadaan tanah akan dimulai sejak awal tahun 2026,” ujarnya dalam Penandatanganan PPJT Tol Bogor-Serpong di Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025).

Proyek ini dilaksanakan melalui skema kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU), menggunakan metode bangun guna serap yang telah banyak diterapkan dalam pembangunan jalan tol di Indonesia.

Jalan tol ini akan memiliki panjang total 32,03 kilometer, dengan 27,83 kilometer di Jawa Barat dan 4,2 kilometer di Banten. Proyek ini termasuk dalam jaringan Jakarta Outer Ring Road (JORR) III. Keberadaan jalan tol ini diperkirakan akan mempersingkat waktu perjalanan dari Bogor ke Tangerang menjadi kurang dari 45 menit, sementara sebelumnya membutuhkan sekitar satu jam dengan jalan arteri.

Wilan menjelaskan bahwa adanya jalur tol ini akan meningkatkan konektivitas di kawasan Jabodetabek, mendukung pengembangan ekonomi, dan menciptakan pusat pertumbuhan baru. “Diharapkan pembangunan ini tidak hanya memperbaiki konektivitas, tetapi juga mendorong pembangunan ekonomi di sepanjang koridor,” katanya.

Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo menambahkan bahwa ruas tol ini merupakan simpul strategis yang menghubungkan pusat pertumbuhan di Jabodetabek. Proyek ini dibangun dengan skema KPBU dan anggaran sebesar Rp 12,35 triliun, yang sepenuhnya didanai oleh Konsorsium PT Bogor Serpong Infra Selaras (BSIS).

Dody optimistis bahwa proyek ini akan memperlancar mobilitas, mengurangi beban lalu lintas, dan memperpendek waktu perjalanan. Selain itu, tol ini juga diharapkan bisa menarik investasi asing (FDI) dan membawa teknologi baru ke Indonesia. “Kehadiran FDI tidak hanya menambah modal, tetapi juga membawa teknologi dan tata kelola yang lebih modern,” kata Dody.

Data Riset Terbaru
Menurut laporan World Bank tahun 2025, investasi infrastruktur jalan tol di Asia Tenggara dapat meningkatkan produktivitas ekonomi hingga 15% dalam waktu lima tahun. Studi ini juga menunjukkan bahwa proyek tol yang terintegrasi dengan kawasan perkotaan seperti JORR III dapat memberikan dampak positif yang signifikan pada perekonomian regional.

Analisis Unik dan Simplifikasi
Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung tidak hanya tentang mengurangi jamur lalu lintas, tetapi juga tentang merangkai potensi ekonomi yang belum terkelola. Dengan menghubungkan Bogor, Tangerang, dan wilayah sekitarnya, proyek ini bisa menjadi katalisator untuk pertumbuhan perdagangan, industri, dan pelayanan jasa. Investasi ini juga menunjukkan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia, khususnya di kawasan Jabodetabek.

Kesimpulan
Pembangunan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung bukan hanya proyek infrastruktur, tetapi langkah strategis untuk menstrukkan potensi ekonomi Jabodetabek. Dengan pelaksanaan yang tepat waktu, tol ini bisa menjadi landasan baru untuk pertumbuhan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Waktu yang dipersingkat dan konektivitas yang lebih baik akan menjadi kunci untuk memajukan perekonomian dan kualitas kehidupan masyarakat. Saatnya kita memanfaatkan peluang ini untuk membangun masa depan yang lebih maju.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan