Produksi Beras di Jan-Nov 2025 Mencapai 33,19 Juta Ton Sesuai Prediksi FAO-USDA

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Produksi pangan pokok utama negara pada 2025 menunjukkan perkembangan yang baik, hampir mencapai target yang diprediksi oleh organisasi internasional seperti FAO dan USDA. BPS mengungkapkan bahwa hasil produksi dari Januari hingga November tahun ini tercatat mencapai 33,19 juta ton, menunjukkan kenaikan sebesar 12,62% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Seorang pejabat BPS, M. Habibullah, menjelaskan bahwa peningkatan ini menjadi jaminan bagi keamanan pangan negara. “Dengan angka produksi yang mencapai 33 juta ton, ketersediaan makanan pokok kita sudah terjamin. Beras tidak lagi menjadi faktor yang mendorong inflasi, melainkan menjadi penopang untuk stabilitas harga dan kemampuan beli masyarakat,” terangnya pada 3 Oktober 2025.

Data terbaru BPS menunjukkan bahwa angka produksi nasional semakin dekat dengan prediksi dari FAO dan USDA. USDA memprediksi produksi beras Indonesia akan mencapai 34,6 juta ton tahun ini, sementara FAO memperkirakan angka 35,6 juta ton pada masa tanam 2025/2026.

Hasil produksi dari Januari hingga November 2025 tidak hanya melebihi angka tahun 2024, tetapi juga mengalahkan rekor tujuh tahun terakhir. Sebelumnya, angka tertinggi tercatat pada 2022, yaitu 31,54 juta ton.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman juga menunjukkan kepercayaan bahwa Indonesia akan segera meraih status swasembada beras. “Dalam tiga bulan mendatang, jika tidak terjadi hal-hal yang menghambat, kami bisa mengumumkan bahwa Indonesia sudah swasembada beras,” ujarnya saat menghadiri perhelatan Dies Natalis ke-69 Universitas Hasanuddin pada 13 September.

Menteri tersebut menegaskan pemerintah terus mendorong berbagai program strategis, seperti pengembangan sawah baru, perbaikan sistem irigasi, dan peningkatan kesejahteraan petani. Dengan berbagai upaya dan capaian produksi saat ini, pemerintah berjanji tidak akan melakukan impor beras tahun ini. “Dengan stok yang mencukupi, tidak akan ada impor beras,” tutupnya.

Sampai saat ini, Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk penggunaan teknologi modern dan peningkatan akses petani terhadap sumber daya produksi. Hal ini tidak hanya meningkatkan produksi beras, tetapi juga mendukung stabilitas pangan dan ekonomi masyarakat.

Dengan dukungan pemerintah, petani, dan stakeholder lainnya, Indonesia memiliki potensi untuk terus meningkatkan produksi pangan pokok dan mencapai kedaulatan pangan yang lebih kreatif dan inovatif. Pertanian modern dan berkelanjutan menjadi kunci untuk memastikan keberlanjutan pengembangan produksi beras di masa depan.

Tak hanya itu, pemerintah juga terus menggalakkan penelitian dalam bidang pertanian untuk menemukan varietas tanaman yang lebih tahan dan produktif. Ini akan membantu menanggulangi tantangan perubahan iklim dan meningkatkan daya saing pertanian negara. Dengan semua ini, Indonesia siap menghadapi tantangan pangan masa depan dengan keyakinan dan strategi yang matang.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan