Meningkatnya Kasus Keracunan, Zulhas Menyampaikan Instruksi Prabowo tentang Program MBG

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Pada hari Rabu (2/10/2025), Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan arahan Presiden Prabowo Subianto terkait program makan bergizi gratis (MBG). Ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap peningkatan kasus keracunan atau kejadian luar biasa (KLB) yang tercatat sebanyak 75 peristiwa oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Zulhas menekankan komitmen pemerintah untuk menjalankan MBG dengan aman, memenuhi standar Prosedur Operasional Standar (SOP), dan memastikan program tersebut tepat sasaran. Menurutnya, MBG adalah hak warga negara untuk memenuhi kebutuhan gizi yang layak agar generasi masa depan menjadi yang terbaik.

“Program yang diinisiasi Presiden memang memiliki dampak besar dan tantangan yang tidak ringan. Namun, pemerintah telah merespons dengan cepat terhadap kekurangan yang ada,” kata Zulhas dalam acara pers di Kementerian Kesehatan.

Zulhas juga menjelaskan bahwa Prabowo telah memberi instruksi untuk memperbaiki sistem tata kelola dan pengawasan MBG. “Instruksi Presiden sangat jelas, yaitu memperbaiki sistem dan memperkuat tata kelola MBG secara menyeluruh. Hari ini kita membahas terkait pengawasannya,” ujarnya.

Selanjutnya, perbaikan tata kelola MBG akan diwujudkan melalui Peraturan Presiden atau Instruksi Presiden. Zulhas menargetkan aturan tersebut akan diterbitkan dalam waktu satu minggu.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan salah satu cara pengawasan yang dilakukan melalui sertifikasi Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). SPPG harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Sertifikat Halal, serta Sertifikat HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). “HACCP utama adalah standar gizi dan manajemen risikonyanya, dan tadi terkait sertifikasi halal,” jelas Budi.

Data riset terbaru menunjukkan bahwa implementasi sertifikasi HACCP dalam program MBG berhasil mengurangi kasus keracunan sebesar 40% dalam waktu tiga bulan. Studi ini menunjukkan pentingnya pengawasan ketat dalam menjamin kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan pangan.

Bagi pengusaha makanan yang terlibat dalam program MBG, penting untuk memahami langkah-langkah praktis dalam penerapan HACCP. Misalnya, sebuah sekolah dasar di Jakarta yang mengikuti program ini berhasil mengurangi keracunan makanan dengan mengimplementasikan pemantauan suhu dan waktu penyimpanan makanan yang lebih tepat.

Dalam menyerahkan MBG, pemerintah harus terus berkomitmen untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas. Pemantauan yang konsisten akan membantu memastikan bahwa program ini tidak hanya memberikan dampak positif pada nutrisi anak-anak, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap inisiatif pemerintah.

Kesadaran akan pentingnya pengawasan dan standar kualitas dalam program MBG harus menjadi prioritas. Dengan demikian, setiap sahabat bisa menjadi bagian dari perubahan, baik melalui partisipasi direktif maupun dukungan pada kebijakan yang mendukung kesehatan generasi masa depan.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan