KFC Berhadapn Masalah Utang Perusahaan Bengkak Meningkat ke 3,97 Triliun dan PHK 400 Ribu Karyawan

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola rantai restoran cepat saji KFC, masih mengalami masalah finansial dan operasional yang signifikan. Menurut data keuangan, perusahaan mencatat kerugian sebesar Rp 138,75 miliar pada semester pertama tahun 2025.

Utang perusahaan terus bertambah, mencapai Rp 3,97 triliun hingga semester I 2025, naik dari Rp 3,40 triliun pada akhir Desember 2024. Direktur Wahyudi Martono menjelaskan peningkatan utang ini terjadi karena refinansialisasi pinjaman. Ia menyatakan bahwa pada tahun 2025, perusahaan melakukan pengalihan fasilitas pinjaman short term menjadi long term, walaupun utang tahun 2024 telah dibayar penuh.

Sementara itu, ekuitas KFC mengalami pertumbuhan minim, dari Rp 127,73 miliar pada Desember 2024 menjadi Rp 129,94 miliar pada semester pertama 2025. Wahyudi menuturkan bahwa perkembangan ini menunjukkan upaya efisiensi di berbagai bidang, termasuk pengurangan tenaga kerja.

KFC telah menutup 19 gerai dan merilis sekitar 400 karyawan hingga September 2025. Namun, sebagian gerai hanya dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis. Wahyudi mengungkapkan rencana untuk membuka gerai baru maupun melakukan relokasi, meskipun belum menjelaskan lokasi pastinya.

Laporan keuangan menunjukkan penurunan pendapatan dari Rp 2,48 triliun menjadi Rp 2,40 triliun. Wahyudi mengaitkan hal ini dengan penurunan daya beli masyarakat. Selain itu, KFC masih merasakan dampak pandemi COVID-19 dan boikot yang terjadi pada 2023-2024.

Data terbaru menunjukkan bahwa perusahaan masih dalam proses penyesuaian operasional. Strategi efisiensi dan relokasi gerai dilakukan untuk memulihkan keberlanjutan bisnis. Analisis menunjukkan bahwa KFC perlu meningkatkan daya tarik produk untuk meraih pulih dari penurunan penjualan.

Studi kasus lain menunjukkan bahwa rantai restoran cepat saji lainnya mengalami tren serupa, namun dengan strategi inovasi menu dan promosi, beberapa berhasil memulihkan penjualan. KFC dapat mengikuti langkah serupa untuk meningkatkan daya tarik pada konsumen.

Rantai restoran KFC menghadapi tantangan besar, tetapi dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat memulihkan kinerjanya. Masa depan KFC tergantung pada kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan preferensi konsumen.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan