Gempa Berdarah di Filipina: Puluhan Korban Jiwa Tertimbun Longsor dan Bangunan Roboh

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Jakarta – Wilayah Cebu, Filipina, terkocok oleh gempa bermagnitudo 6,9 yang telah menuntut banyak korban jiwa. Saat ini, banyak penduduk memilih untuk beristirahat di jalan-jalan akibat adanya gempa susulan berulang kali.

Menurut Thecuy.com yang melansir AFP, pada hari Kamis (2/10/2025), jumlah korban jiwa akibat gempa bumi kuat di Cebu bertambah menjadi kurang lebih 72 orang. Pemerintah setempat sedang fokus pada penanganan ratusan luka-luka dan ribuan pengungsi yang kehilangan tempat tinggal, sementara pencarian korban yang hilang telah ditiadakan.

Tim pemadam kebakaran dan reskusitasi telah berhasil mengangkat mayat seorang wanita dan anaknya dari reruntuhan sebuah hotel yang runtuh di kota Bogo pada malam hari Selasa (1/10). Mayat wanita lainnya juga sudah diambil dari tempat kejadian sebelumnya menurut catatan wartawan AFP.

“Kami tidak memiliki korban hilang lagi, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua korban telah ditemukan,” kata Junie Castillo, juru bicara Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen Bencana (NBRM), sambil menambahkan bahwa beberapa tim penyelamat di Cebu telah diperintahkan untuk berhenti-operasi.

Pemerintah pusat Filipina melaporkan 294 orang terluka dan sekitar 20.000 orang telah mengungsi karena gempa. Sekitar 600 rumah hancur di utara Cebu, dengan banyak warga yang memilih tidur di luar ruangan karena gempa susulan terus terjadi.

“Salah satu tantangan adalah gempa susulan. Hal ini membuat warga enggan kembali ke rumah mereka, meskipun rumah tersebut tidak mengalami kerusakan struktur yang signifikan,” ungkap Castillo dalam pernyataan resmi.

Gubernur Cebu, Pamelo Baricuatro, meminta bantuan darurat pada Kamis (2/10) dengan menyampaikan bahwa ribuan orang membutuhkan air bersih, makanan, pakaian, dan tempat perlindungan sementara. Ia juga meminta relawan untuk membantu dalam penyortiran dan distribusi bantuan.

“Banyak rumah hancur dan keluarga membutuhkan bantuan untuk pulih… Mereka membutuhkan bantuan, doa, dan dukungan kita,” kata gubernur melalui akun Facebook-nya.

Presiden Ferdinand Marcos Jr. langsung terbang ke Cebu bersama staf senior untuk menyaksikan kerusakan dan mengkoordinasikan penyaluran bantuan. Di beberapa area, listrik masih belum pulih, dan puluhan pasien menderita di tenda-tenda di luar rumah sakit yang rusak di Bogo.

Sekitar 110.000 orang di 42 komunitas yang terpengaruh oleh gempa membutuhkan bantuan untuk membangun kembali rumah dan memulihkan mata pencaharian mereka, menurut kantor pertahanan sipil daerah.

Gempa ini menunjukkan betapa pentingnya persiapan dan tanggapan cepat dalam menghadapi bencana alam. Ketika bencana seperti ini terjadi, keberanian, kebersamaan, dan dukungan dari semua pihak menjadi kunci untuk membangun kembali yang lebih baik.

Saat melihat kekuatan alam yang tak tertandingi, mari kita merenungkan betapa pentingnya kebersamaan dan tanggapan yang segera. Bencana tidak memilih korban, tetapi dengan dukungan dan kerja sama, kita dapat membangun kembali kesembuhan dan harapan bagi mereka yang terpengaruh.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan