Erdogan Kritik Terus terhadap Blokade Israel terhadap Armadanya yang Diciptakan untuk Membantu Gaza

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik Israel karena menahan kapal-kapal yang membawa bantuan ke Gaza. Menurutnya, tindakan ini adalah bentuk pembajakan dan bukti ketakutan Israel terhadap kemungkinan damai. Erdogan menambahkan bahwa pemerintahan Netanyahu, yang dia tuduh melakukan genosida, tak bisa menerima apapun yang mungkin membawa perdamaian.

Erdogan juga menyebut pencegatan kapal-kapal bantuan tersebut sebagai contoh kebrutalan Israel yang terus berlanjut di Gaza. Dia menegaskan bahwa Armada Sumud Global telah menunjukkan kekejamannya dan Turki akan terus mendukung Palestina untuk mencapai gencatan senjata dan perdamaian.

Pidatonya ini diucapkan setelah kejaksaan agung Istanbul memulai penyelidikan terkait penahanan warga Turki yang ada di kapal-kapal tersebut. Sebelumnya, Hamas juga mengkritik Israel dengan mengakuinya melakukan “kejahatan pembajakan” terhadap Global Sumud Flotilla saat mereka mencoba menerobos blokade Gaza.

Global Sumud Flotilla terdiri dari sekitar 45 kapal yang berisi politisi dan aktivis dari berbagai negara, termasuk Greta Thunberg dari Swedia. Armada ini berangkat dari Spanyol untuk menyampaikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, wilayah yang dengan cepat dilanda kelaparan menurut PBB. Pasukan Israel menghentikan perjalanan mereka pada Rabu (1/10) waktu setempat, setelah memberi peringatan bahwa mereka tidak boleh memasuki perairan yang diklaim Israel sebagai wilayah blokade.

“Armada Sumud Global sekali lagi menunjukkan kepada dunia kebrutalan di Gaza dan wajah pembunuh Israel. Kami tidak akan meninggalkan saudara-saudari Palestina kami dan akan bekerja sekuat tenaga untuk mengamankan gencatan senjata dan memulihkan perdamaian,” ujar Erdogan.

Tindakan Israel di Gaza tidaklah baru. Sejak lama, kekerasan dan blokade telah menjadi bentuk tekanan yang mereka lakukan. Namun, upaya bantuan kemanusiaan seperti ini terus dilakukan oleh berbagai pihak untuk memastikan bahwa siapa pun yang terdampak bisa mendapatkan bantuan yang dibutuhkan.

Saat ini, situasi di Gaza semakin memprihatinkan. Data dari PBB menunjukkan bahwa lebih dari 50 persen populasi di sana hidup di bawah ambang kemiskinan, dan akses terhadap makanan, air bersih, dan perawatan kesehatan semakin terbatas. Hal ini membuat keberadaan misi bantuan seperti Global Sumud Flotilla menjadi semakin penting.

Erdogan juga mengingatkan dunia untuk tidak membiarkan krisis ini terus berlanjut tanpa tindakan. Dia menegaskan bahwa Turki akan terus berusaha memastikan bahwa Palestina mendapatkan bantuan yang diperlukan dan gencatan senjata dapat dicapai.

Satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflikt ini adalah dengan mendorong dialog antar pihak dan memastikan bahwa hak-hak dasar manusia di Gaza terjamin. Tanpa tindakan tegas, situasi ini akan terus merendam kemanusiaan dan menyulitkan upaya pembangunan perdamaian.

Ketika kita melihat krisis seperti ini, penting untuk tidak hanya mengetahui fakta, tetapi juga beraksi. Apakah kita siap untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan? Apakah kita akan tetap diam sambil melihat kekerasan terus terjadi? Yang pasti, perubahan hanya akan terjadi jika kita semua berkomitmen untuk berperan dalam memastikan keadilan dan damai bagi semua orang.

Baca juga Berita lainnya di News Page

Tinggalkan Balasan