Seekor ular king kobra sepanjang 2,5 meter menimbulkan keributan di kawasan Parungsari, RT 04 RW 02, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, kota Banjar, tepat pada sore hari, 30 September 2025. Warga sekitar segera melaporkan keberadaan ular berbisa tersebut ke UPTD Pemadam Kebakaran Kota Banjar, yang langsung mengirimkan tim untuk menangani situasi.
Kepala UPTD Damkar Kota Banjar, Aam Amijaya, menjelaskan bahwa petugas menerima informasi tentang ular king kobra yang mulai mendekati rumah warga. “Anggota piket menerima laporan penampakan ular king kobra yang hendak memasuki area perumahan, sehingga langsung bergegas ke lokasi,” keterangannya pada Rabu, 1 Oktober 2025.
Saksi mata bernama Rubi mengungkapkan bahwa ular tersebut terlihat bergerak dari arah toko material menuju salah satu rumah warga. Dengan segera, tim Damkar yang terdiri dari tiga anggota segera melaksanakan evakuasi untuk mencegah ular tersebut memasuki hunian warga, yang dapat menimbulkan bahaya.
Dalam upaya penangkapan, petugas menggunakan peralatan khusus, yaitu snake hook, untuk menjepit ular tanpa risiko terkena racun. Proses tersebut berjalan lancar dan cepat, tanpa terjadi kecelakaan, meskipun ular sepanjang 2,5 meter itu berhasil diamankan.
Selama evakuasi, beberapa warga penasaran berkumpul untuk menyaksikan aksi petugas. Keadaan ini dimanfaatkan oleh tim Damkar untuk menyampaikan pendidikan tentang bahaya ular king kobra kepada masyarakat. Warga diimbau untuk menjaga jarak dan melaporkan keberadaan ular tersebut jika ditemukan.
Aam Amijaya menekankan pentingnya tidak mendekati ular berbisa karena bisa yang dihasilkan dapat mematikan. “Jika ada ular kobra, jangan mendekat karena bisa yang dikeluarkannya sangat berbahaya,” pesannya.
Dengan teknologi modern, penanganan ular king kobra dapat dilakukan dengan lebih efisien. Alat snake hook dan pelatihan yang mengandung elemen riset terbaru di bidang herpetologi telah meningkatkan keamanan dalam operasi seperti ini. Studi kasus sebelumnya menunjukkan bahwa evakuasi ular berbisa dengan metode ini berhasil mengurangi risiko cedera pada manusia hingga 80%.
Pembelajaran yang diambil dari insiden ini mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesadaran lingkungan. Ular king kobra, meskipun memerlukan ruang hidup, sering kali mencari tempat di perumahan akibat penggundulan hutan. Solusi jangka panjang termasuk pemuliharaan habitat alami dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan.
Masyarakat juga bisa berperan melalui edukasi anak-anak tentang bahaya hewan berbisa. Infografis tentang tanda-tanda keberadaan ular dan cara segera melaporkan keberadaannya dapat dipasang di tempat umum. Dengan semangat bersama, kota Banjar bisa menjadi tempat yang lebih aman bagi semua makhluk hidup.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.