Pertamina Menyelenggarakan Peluncuran Terminal Bensin Labuan Bajo, Melayani 4 SPBU dan 1 SPDN

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

PT Pertamina Patra Niaga telah meluncurkan Fuel Terminal Labuan Bajo yang terletak di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Keberadaan terminal ini dirancang untuk meningkatkan ketahanan energi dalam negeri serta memberikan dukungan vital bagi sektor pariwisata Labuan Bajo, salah satu Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP).

Terminal penyimpanan bahan bakar ini memiliki daya tahan 488 Kiloliter (KL) dengan fasilitas berupa 8 tangki yang digunakan untuk menyimpan produk Pertamax dan Pertamina Dex. Daya dukung ini memadai untuk memenuhi kebutuhan 4 SPBU dan 1 SPDN yang digunakan oleh nelayan di sekitar Labuan Bajo.

Bupati Manggarai Barat, Edistasius Ende, menunjukkan dukungan yang positif terhadap adanya Fuel Terminal Labuan Bajo ini. Menurut Edistasius, peluncuran terminal ini diharapkan bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor di kawasan Labuan Bajo.

Proyek pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo tidak hanya mendukung sektor pariwisata, melainkan juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pada kemandirian bangsa melalui swasembada energi. Inisiatif ini bertujuan untuk menjaga dan memperkuat ketahanan energi nasional.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa keberadaan terminal ini akan membuat pasokan bahan bakar di Labuan Bajo lebih efisien dan cepat. Sebelumnya, Labuan Bajo bergantung pada Fuel Terminal Reo, sehingga distribusi BBM menjadi lebih lambat. Sekarang, dengan adanya infrastruktur baru ini, pulau Flores semakin terhubung dengan jaringan energi yang lebih luas.

Pertamina telah mengoperasikan empat terminal BBM di Flores sebelumnya, yaitu FT Reo, FT Ende, FT Maumere, dan FT Larantuka. Kehadiran Fuel Terminal Labuan Bajo memperkuat lagi sistem distribusi energi di wilayah tersebut, memastikan ketersediaan bahan bakar yang terjangkau bagi masyarakat dan sektor pariwisata.

Mars Ega juga mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan pembangunan dan pengembangan infrastruktur terminal BBM dan LPG di berbagai wilayah timur Indonesia, termasuk Kupang, Bima, Wayame, hingga Jayapura. Ini dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan ketahanan energi di Indonesia Timur.

Sementara itu, Direktur Utama Elnusa Petrofin, Doni Indrawan, menyatakan bahwa perusahaan tersebut, sebagai pelaksana pembangunan Fuel Terminal Labuan Bajo, berkomitmen untuk mendukung keandalan dan pemerataan infrastruktur energi di seluruh Indonesia. Komitmen ini sejalan dengan visi Pertamina Group dalam memperkuat akses energi di berbagai daerah.

Doni menegaskan bahwa Fuel Terminal Labuan Bajo merupakan langkah penting untuk memastikan pasokan energi yang terpercaya bagi masyarakat dan sektor pariwisata. Peluncuran terminal ini juga dihadiri oleh Bupati Manggarai Barat, Edistasius Ende, Komisaris Pertamina Patra Niaga, Sudung Situmorang, serta Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat, Hari Purnomo.

Dengan adanya Fuel Terminal Labuan Bajo, Pertamina Patra Niaga berusaha untuk menjaga ketahanan energi di Indonesia Timur sambil mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan pariwisata nasional.

Selain meningkatkan akses energi, terminal ini juga diharapkan bisa mendorong peningkatan ekonomi lokal melalui efek multiplier. Penduduk setempat akan memiliki peluang yang lebih luas untuk mendapatkan kegiatan ekonomi baru yang berkaitan dengan infrastruktur ini. Selain itu, keberadaan terminal juga akan memperkuat daya saing daerah dalam menarik investasi dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dari sisi pariwisata, akses yang lebih mudah terhadap bahan bakar akan memudahkan transportasi dan logistik, sehingga pengalaman wisata di Labuan Bajo akan semakin efektif dan nyaman. Hal ini tentu saja akan menarik lebih banyak wisatawan untuk mengunjungi kawasan ini, sehingga menyumbang pada pengembangan ekonomi lokal.

Keberadaan Fuel Terminal Labuan Bajo juga menunjukkan komitmen pemerintah dan Pertamina dalam mendukung pembangunan infrastruktur energi di daerah terpencil. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan energi, tetapi juga tentang mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan di wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang besar.

Dengan begitu, Labuan Bajo bukan hanya menjadi tujuan wisata yang populer, tetapi juga kawasan yang siap menopang pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan. Inisiatif ini juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain yang memiliki potensi pariwisata tetapi masih mengalami kendala akses energi.

Dengan demikian, adanya Fuel Terminal Labuan Bajo bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, melainkan langkah strategis yang akan membawa manfaat jangka panjang bagi masyarakat dan ekonomi daerah. Hal ini juga menjadi bukti bahwa investasi pada sektor energi dapat menjadi katalisator untuk pertumbuhan dan perkembangan daerah yang lebih sejahtera.

Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Tinggalkan Balasan