PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), pengelola jaringan restoran cepat saji KFC, terus mengalami kinerja finansial negatif pada semester pertama tahun 2025. Data keuangan perusahaan menunjukkan penurunan pendapatan dari Rp 2,48 triliun menjadi Rp 2,40 triliun.
Wahyudi Martono, direktur Fast Food Indonesia, menegaskan bahwa penurunan ini disebabkan oleh kemunduran daya beli masyarakat, yang berpengaruh langsung pada volume transaksi. Menurutnya, hal ini merupakan tantangan yang kompleks bagi perusahaan.
Dalam keterangan selama Public Expose virtual, Kamis (2/10/2025), Wahyudi menyatakan: “Kondisi ini sangat mempengaruhi nilai transaksi kita, karena masyarakat sekarang lebih selektif dalam pengeluaran.”
Selain itu, KFC masih merasa dampak negatif dari pandemi COVID-19 yang menimpa sektor ini sejak 2020. Perusahaan juga harus menghadapi dampak dari gerakan boikot yang terjadi pada tahun 2023-2024, yang telah mengurangi pendapatan perusahaan.
Keuangan KFC masih belum sepenuhnya pulih dari berbagai tantangan, termasuk pandemi dan boikot yang telah berdampak pada kinerja perusahaan selama beberapa tahun terakhir.
Laporan keuangan yang diterbitkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) menampilkan kerugian yang dialami perusahaan sebesar Rp 138,75 miliar pada semester pertama 2025. Angka ini menurun sekitar 60% dibandingkan dengan kerugian sebesar Rp 348,83 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski begitu, laba bruto KFC mengalami kenaikan menjadi Rp 1,44 triliun di semester I 2025, dari Rp 1,42 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, total aset perusahaan tercatat naik menjadi Rp 4,10 triliun pada semester pertama 2025, dari Rp 3,52 triliun pada paruh pertama 2024. Namun, utang perusahaan juga terus meningkat, mencapai Rp 3,97 triliun hingga semester I 2025, naik dari Rp 3,40 triliun pada akhir Desember 2024.
KFC saat ini harus lebih strategis dalam mengejar pemulihan finansial, dengan mempertimbangkan faktor-faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kinerja mereka. Pemulihan ekonomi dan strategi operasional yang tepat akan menjadi kunci sukses dalam menghadapi tantangan masa depan.
Meskipun masih menghadapi tantangan signifikan, KFC memiliki potensi untuk menghadirkan inovasi dan layanan yang lebih baik, sehingga dapat memulihkan kepercayaan pelanggan dan meningkatkan kinerja finansial.
Baca Berita dan Informasi Finance lainnya di Finance Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.