BPOM Menanggapi Adanya Cengkeh Asal Indonesia yang Tercemar Radiasi

Jurnalis Berita

By Jurnalis Berita

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, Taruna Ikrar, mengungkapkan bahwa pihaknya sedang melakukan koordinasi erat dengan pemerintah Amerika Serikat terkait laporan tentang keberadaan zat radioaktif dalam cengkeh asal Indonesia. Namun, hingga saat ini, belum ada rencana konkret yang dapat dibuka mengenai langkah selanjutnya.

Ikrar memberitahu hal ini saat ditemui di Gedung Kementerian Kesehatan Indonesia, Kamis, 2 Oktober 2025. Dalam wawancaranya, ia menjelaskan bahwa kerjasama ini dilakukan melalui evaluasi bersama antara BPOM Indonesia dan Food and Drug Administration Amerika Serikat.

Selain itu, BPOM juga berencana mengkaji kemungkinan pengambilan tindakan lebih lanjut bersama Kementerian Dalam Negeri, khususnya jika ditemukan bukti kuat tentang kontaminasi yang terjadi. “Kita akan melaksanakan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri,” ujarnya secara singkat.

Sebelum ini, Bea Cukai Amerika Serikat telah melaporkan adanya potensi pencemaran bahan radioaktif dalam beberapa jenis rempah-rempah yang diimpor dari Indonesia. Spesifik, cesium-137 terdeteksi pada muatan cengkeh yang ditujukan ke California. Menurut Associated Press, laporan ini dikemukakan pada Sabtu, 27 September 2025.

Akibatnya, impor semua rempah-rempah dari PT Natural Java Spice, salah satu produsen lokal, telah diizinkan dihentikan sementara. Perusahaan tersebut sebelumnya telah mengekspor sekitar 440 ribu pon cengkeh ke Amerika Serikat dalam kurun waktu satu tahun.

Menurut riset terbaru, kontaminasi radioaktif dalam produk pertanian sering terjadi akibat pengolahan atau penyimpanan yang tidak memenuhi standar keamanan. Hal ini dapat mengancam kesehatan konsumen, terutama jika konsumsi berlangsung secara berkelanjutan. Oleh karena itu, kolaborasi internasional dalam pengawasan pangan menjadi sangat krusial.

Dari sudut pandang analisis, insiden seperti ini menegaskan pentingnya pengawasan yang lebih ketat terhadap produk ekspor. Tidak hanya untuk menjaga reputasi produk lokal, tetapi juga untuk melindungi konsumen di pasar global. Studi kasus serupa di negara lain menunjukkan bahwa tindakan cepat dapat mencegah kerugian yang lebih besar.

Mengingat kejadian ini, penting bagi industri rempah-rempah Indonesia untuk meningkatkan standar kualitas dan keamanan produk. Dengan demikian, dapat dilindungi kredibilitas dan daya saing di pasar internasional.

Baca Berita dan Info Kesehatan lainnya di Seputar Kesehatan Page

Tinggalkan Balasan