Kasus keracunan massal di SMPN 4 Pamarican, Ciamis, telah menimbulkan kecemasan di kalangan siswa dan orang tua. Pelajar kini enggan lagi mengonsumsi makan bergizi gratis (MBG) setelah beberapa di antaranya mengalami gejala seperti pusing dan mual. Orang tua juga meminta agar presiden Prabowo mengubah sistem pengelolaan MBG agar lebih aman, dengan mengizinkan orang tua sendiri yang bertanggung jawab atas persiapan makanan anak mereka.
Nayra, salah satu siswa kelas 7B SMPN 4 Pamarican, mengaku merasa trauma setelah mengalami gejala sakit setelah hanya mencicipi sedikit ayam dan sayur dari MBG pada hari Senin (29/9/2025). Kini, dia sudah pulih dan kembali pulang dari Puskesmas Pamarican. Nayra berharap di masa depan, MBG akan dikelola langsung oleh orang tua, bukan lagi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dengan demikian, dana yang disediakan untuk MBG dapat dialokasikan untuk membuat menu bekal sekolah yang lebih aman.
Sebagai tambahan, Aulia, siswi kelas 7C, juga mengalami gejala serupa seperti mual, pusing, dan sakit perut setelah konsumsi MBG. Ia menyatakan enggan lagi memakan makanan dari dapur MBG, bahkan jika dimasak dengan baik. Aulia mengusulkan agar MBG dipindahkan ke dalam kotak bekal jika harus tetap disediakan.
Kedua siswi tersebut juga menyerukan agar presiden Prabowo mengubah kebijakan MBG dengan memberikan anggaran langsung kepada orang tua, alih-alih melalui dapur umum. Mereka berharap ini dapat meningkatkan keamanan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi siswa.
Sementara itu, orang tua siswa juga mendukung permintaan tersebut. Dede, salah satu wali murid, menyatakan kekecewaannya terhadap program MBG saat ini dan menginginkan perubahan agar makanan anak-anak lebih terjamin keamanannya.
Peningkatan kesadaran akan kepentingan keselamatan makanan di sekolah perlu diambil serius. Kasus seperti ini mengingatkan kita bahwa keberatan siswa dan orang tua terhadap MBG tidak hanya soal rasa, tetapi juga soal keselamatan. Masalah ini mengajarkan betapa pentingnya transparasi dan partisipasi aktif orang tua dalam pengelolaan program gizi di sekolah. Meskipun tujuan MBG baik, penerapannya harus lebih baik agar tidak menimbulkan kecemasan tambahan bagi siswa dan keluarga.
Baca juga Berita lainnya di News Page

Saya adalah jurnalis di thecuy.com yang fokus menghadirkan berita terkini, analisis mendalam, dan informasi terpercaya seputar perkembangan dunia finansial, bisnis, teknologi, dan isu-isu terkini yang relevan bagi pembaca Indonesia.
Sebagai jurnalis, saya berkomitmen untuk:
Menyajikan berita yang akurasi dan faktanya terverifikasi.
Menulis dengan bahasa yang mudah dipahami, namun tetap menjaga integritas jurnalistik.
Menghadirkan laporan mendalam yang memberi perspektif baru bagi pembaca.
Di thecuy.com, saya tidak hanya melaporkan berita, tetapi juga berupaya menganalisis tren agar pembaca dapat memahami konteks di balik setiap peristiwa.
📌 Bidang Liputan Utama:
Berita Terbaru & ekonomi, keuangan.
Perkembangan teknologi dan inovasi digital.
Tren bisnis dan investasi.
Misi saya adalah membantu pembaca mendapatkan informasi yang cepat, akurat, dan dapat dipercaya, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dalam kehidupan sehari-hari maupun dunia usaha.
📞 Kontak
Untuk kerja sama media atau wawancara, silakan hubungi melalui halaman Kontak thecuy.com atau email langsung ke admin@thecuy.com.